Logo Kabupaten Pangandaran
Parigi, (harapanrakyat.com),-
Sejumlah tokoh di Kabupaten Pangandaran meminta dalam menetapkan tanggal Hari Jadi Kabupaten Pangandaran jangan sampai menjadi polemik. Justru, seluruh element harus duduk bersama dalam menentukan tanggal yang ideal dan bisa diterima oleh semua pihak.
Tokoh Pemuda Kabupaten Pangandaran, Dedi Kurniadi, S.Hut, mengatakan, alangkah baiknya seluruh element, baik Presidium atau unsur masyarakat lainnya bisa bersama-sama dengan Pemkab Pangandaran untuk membahas mengenai hal tersebut.
“Walaupun saya secara pribadi sepakat bahwa Hari Jadi Kabupaten Pangandaran tanggal 25 Oktober, sesuai dengan mementum lahirnya UU Pembentukan Kabupaten Pangandaran, tetapi alangkah baiknya jika Presidium bersama-sama dengan Pemerintah menentukan tanggal tersebut,” ujarnya, kepada HR, Selasa (17/9).
Dedi menambahkan, Kabupaten Pangandaran saat ini membutuhkan situasi kondusif untuk memperlancar jalannya roda pemerintahan transisi yang dipimpin Pj. Bupati. Karenanya, perlu dukungan dari seluruh element, baik dari tokoh partai politik maupun dari tokoh masyarakat.
“Saya hanya memberi masukan kepada seluruh elit di Pangandaran agar bersatu seperti saat memperjuangkan Pemekaran Pangandaran. Jangan sampai ketika Pangandaran sudah jadi kabupaten, elit Pangandaran malah tidak solid,” katanya.
Sementara itu, Ketua PMP (Paguyuban Masyarakat Pangandaran), Ade Samsudin Aziz, mengatakan, untuk penetapan Hari Jadi Kabupaten Pangandaran alangkah baik melibatkan seluruh element, dan berbagai pihak, juga mendatangkan pakar sejarah dan budaya.
“Permasalahannya bukan setuju atau tidak setujunya terkait ajuan dari tokoh Presidium, tetapi baiknya kita berunding bersama dengan Pemerintah. Karena walaupun sekarang ditetapkan tanggal 25 Oktober atau pun tanggal 22 April, tentunya itu hanya sementara. Karena penetapan legal formalnya harus menunggu DPRD Pangandaran terbentuk. Sebab, penetapan Hari Jadi harus ditetapkan melalui Perda,” katanya. (Syam/Koran-HR)