Bupati Ciamis, H. Engkon Komara, saat memberikan bantuan kepada korban banjir di Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Senin (29/7). Foto: Eli Suherli/HR
Panumbangan, (harapanrakyat.com),-
Sebagai langkah recovery pasca banjir bandang akibat meluapnya Sungai Citanduy yang merendam sejumlah desa di Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, pekan lalu, Bupati Ciamis, H. Engkon Komara memerintahkan jajarannya untuk segera bertindak cepat dalam memperbaiki sejumlah infrastruktur yang mangalami kerusakan akibat banjir tersebut.
Engkon mengatakan, banjir yang diakibatkan dari tingginya debit air akibat hujan deras di hulu sungai, menyebabkan sejumlah infrastruktur fasilitas umum mengalami kerusakan di daerah yang terkena dampak banjir. Karenanya, selain membantu penanggulang korban banjir, pihaknya pun akan secepatnya memperbaiki infrastruktur yang mengalami kerusakan tersebut.
“Seperti contoh, adanya sejumlah tanggul yang mengalami kerusakan dan ada pula yang jebol akibat banjir ini. Nah, kita akan bertindak cepat untuk memperbaiki tanggul-tanggul tersebut,” ungkap Engkon saat memberikan bantuan kepada korban banjir, di Desa Kertaraharja, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Senin (29/7).
Hal itu, lanjut Engkon, agar aktivitas warga yang berada di daerah dampak banjir cepat normal kembali. ” Termasuk agar warga di dekat lokasi tanggul yang rusak itu tidak khawatir Sungai Citanduy meluap kembali dari dampak kerusakan tanggul tersebut,” ujarnya.
“Kita ingin traumatik warga terhadap peristiwa banjir ini, segera hilang. Dan mereka bisa kembali hidup dengan tenang tanpa memikirkan banjir terulang kembali,” ungkapnya menambahkan.
Sementara itu, dalam kunjungan tersebut, Engkon memberikan bantuan kepada korban banjir berupa uang santunan, seragam sekolah, dan juga sembako sesuai kebutuhan masyarakat.
Engkon juga menghimbau agar warga senantiasa waspada jika hujan turun cukup lama, termasuk meningkatkan kerjasama penyelamatan jika banjir datang tiba-tiba seperti yang terjadi, pekan lalu.
“Kalau ada orang tua yang tidak mau dievakuasi, padahal membahayakan keselamatan jiwanya, dipaksa saja. Karena hal itu pun untuk menyelamatkan nyawanya, ” ujarnya.
Sementara itu, dari pantauan HR di lokasi banjir, Senin (29/7), aktivitas warga mulai kembali normal. Tampak sejumlah petani di daerah itu mulah melakukan aktivitas di sawah. Kebetulan saat ini tengah masa panen. Pasar, pertokoan dan palayanan umum sudah kembali beraktifitas.(es/R2/HR-Online)