Foto Ilustrasi
Banjarsari, (harapanrakyat.com),-
Warga Pasirkintung Desa Karyamukti, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, menyatakan gembira harga cengkih mengalami kenaikan antara 30 sampai 40 persen. Pasalnya, harga cengkeh basah dari Rp 28 ribu menjadi Rp 50 ribu. Sedangkan cengkeh kering dari Rp. 100 ribu menjadi Rp. 120 ribu.
“Kenaikan harga cengkih sangat membantu bagi petani yang masih memiliki stok cengkih, karena akan membantu memenuhi belanja kebutuhan rumah tangga jelang lebaran,” kata Dadang, petani cengkih asal Pasirkintung, Sabtu (20/7).
Menurut Dadang, kenaikan harga cengkih disebabkan pasokan cengkih dari petani kepada pedagang berkurang. Selain itu, akibat cuaca buruk, pada musim panen kali ini jumlah buah cengkih juga mengalami menurun.
“Tapi, para petani cengkih juga meyakini harga bakal naik, sehingga sebagian besar diantaranya masih menahan stok sambil mengamati perkembangan di pasaran,” kata Dadang.
Lebih lanjut, Dadang berharap, agar para tengkulak atau bandar tidak mempermainkan harga komoditas hasil perkebunan. Dia khawatir, ketika menghadapi cuaca yang tidak menentu, petani justru tidak punya penghasilan.
“Untuk kali ini, petani berterimakasih kepada tengkulak, karena bisa mengerti keinginan para petani,” katanya.
Dadang juga meminta agar Pemerintah Kabupaten Ciamis memberikan perhatian kepada para petani cengkih di wilayah Banjarsari. Diantaranya dengan memberikan jaminan harga pupuk yang terjangkau, infrastruktur pengairan, dan kegiatan penyuluhan.
H. Wawan, tengkulak Cengkih ‘Merah Delima’, Sabtu (20/7), membenarkan, harga cengkih mengalami kenaikan. Kenaikan sekitar 30 sampai 40 persen. Harga cengkih basah kelas biasa, dari Rp. 28 ribu jadi Rp. 41 ribu. Cengkih basah super, dari Rp. 30 ribu menjadi Rp. 50 ribu.
“Dan untuk Cengkih kering, dari Rp.100 ribu menjadi Rp 145 ribu perkilogramnya,” pungkasnya. (andri/Koran-HR)