Salah seorang warga di Kecamatan Panumbangan dengan menggunakan angkutan roda tengah mengevakuasi barang-barang berharganya untuk dipindahkan ke tempat yang lebih aman, Kamis (25/7). Foto Eli Suherli/HR
Cihaurbeuti, (harapanrakyat.com),-
Untuk mengantisipasi dan mengevakuasi korban banjir bandang Sungai Citanduy di Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, pihak Kecamatan Cihaurbeuti yang dibantu tim SAR kini melakukan siaga selama 10 hari ke depan, karena kemungkinan banjir akan terjadi kembali, mengingat curah hujan yang masih cukup tinggi.
Camat Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Rahmat Iskandar, mengatakan, pihaknya saat ini sudah mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan terjadinya banjir susulan. Persiapan tersebut salah satunya dengan mendirikan posko yang bertempat di kantor kecamatan.
“Posko d kantor kecamatan untuk mengevakusi warga selama bencana banjir. Apabila sudah ada tenda dari BPBD Ciamis, nanti warga bisa menempati tenda yang dipasang di posko yang sudah kami dirikan,” ungkapnya, kepada HR, Kamis malam (25/7).
Kini lanjut Rahmat, warga yang dievakusi ada sekitar tujuh kepala keluarga,karena kondisi rumahnya sangat parah terendam banjir dan kini mereka berlindung di saudaranya.” Sementara di Kecamatan Cihaurbeuti ada sekitar 8 desa yang terendam banjir, namun yang paling parah 3 desa, meliputi Desa Pamokolan, Sumberjaya, dan Sukasetia,” katanya.
Selain rumah warga, lanjut Rahmat, areal pertanian milik warga pun sekitar 100 hektar terendam banjir. Sementara menurut perhitungan sementara, yang direkap oleh pihak Kecamatan Cihaurbeuti dan Kecamatan Panumbangan, akibat bencana banjir ini, kerugian ditaksir sekitar Rp. 2,4 milyar.
Sementara di Kecamatan Panumbangan, ketinggian air banjir mulai menyusut. Hal itu dipengaruhi tidak terjadinya hujan lebat di hari ini. Sedangkan wilayah Panumbangan, merupakan daerah yang terparah terkena dampak banjir. Terlebih, di sejumlah daerah yang berdekatan dengan bantaran Sungai Citanduy.
Hingga tadi siang, banjir masih menutup seluruh badan jalan di jalur utama Panumbangan. Sejumlah warga pun masih melakukan evakuasi barang-barang berharganya. Warga dengan menggunakan angkutan roda, mengevakuasi seluruh barang berharganya untuk diamankan ke daerah yang tidak terkena dampak banjir.
Arus kendaraan di jalur utama jalan Panumbangan pun, hingga tadi siang masih belum normal. Karena air bah masih menggenangi badan jalan setinggi betis orang dewasa. Tak sedikit kendaraan bermotor yang memaksa melintas di jalur yang tergenang banjir, yang akhirnya mogok karena mesin kendaraannya terendam banjir. (es/R2/HR-Online)