Ciamis, (harapanrakyat.com),- Calon Bupati Ciamis diminta sering turun ke masyarakat mensosialisasikan visi, misi serta program yang akan ditawarkan dalam membangun Ciamis ke depan. Apabila calon bupati sering turun dan masyarakat tahu seluruh program calon bupati, masyarakat akan objektif dalam memilih.
Namun, apabila sebaliknya, calon bupati malas turun ke masyarakat, tentunya proses demokrasi di Pilkada Ciamis tidak akan berjalan baik, karena masyarakat memilih calon bupati akan seperti “membeli kucing dalam karung”.
Demikian hal itu diungkapkan salah satu panelis, KH. Dr. Fadlil Yani Ainulsyamsi, dalam diskusi “Menatap Ciamis Kedepan”, yang diselenggarakan oleh Aliansi Peduli Ciamis, di Gedung DPRD Ciamis, Kamis (04/07).
Kang Icep—sapaan akrab KH. Dr. Fadlil Yani Ainulsyamsi- mengatakan, “membeli kucing dalam karung” akan terjadi jika rakyat tidak tahu siapa calon bupati yang akan dipilihnya, apalagi mengetahui program-programnya .
“Calon Bupati harus didorong untuk turun gunung mensosialisasikan kepada masyarakat luas, biar masyarakat tahu siapa mereka dan apa yang akan dilakukan mereka dalam membangun Ciamis ke depan,“ ungkapnya, seusai diskusi, kepada awak media.
Menurut Kang Icep, fenomena ‘membeli kucing dalam karung’ akan menghasilkan pemimpin yang jauh dari rakyatnya. “Rakyat akan terkecoh karena ketidaktahuan, makanya kandidat harus trengginas, dan gunakan semua instrument media sosialisasi untuk mendekati pemilih,” ujarnya.
Kang Icep juga mengatakan, jika kedekatan antara calon bupati dan pemilih terjadi, kontrak politik pun bukan hal utama untuk dipermasalahkan. “Silaturahami dan sosialisasi pada pemilih itu kuncinya,” pungkasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Kandidat calon Bupati dari Koalisi 234 Plus, Budi Kurnia, calon Wakil Bupati dari Golkar, PDIP dan PPP, Jeje Wiradinata, serta calon wakil Bupati yang diusung Partai Demokrat,H. Akasah. Sementara Panelis lainnya adalah Jamil Mubarok dari Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI). (DK/R2/HR-Online)