Mendapat predikat sebagai sekolah menengah terfavorit di Kabupaten Ciamis, SMA Negeri 2 Ciamis terus menunjukan eksistensinya sebagai sekolah yang mengukir segudang prestasi. Berbagai perlombaan akadamik maupun non akademik, baik tingkat kabupaten, provinisi, nasional bahkan internasional terus diraih oleh siswa didik di sekolah ini.
Bahkan, yang paling membanggakan Kabupaten Ciamis, yakni untuk kedua kalinya siswa SMA Negeri 2 Ciamis menjadi duta pertukaran pelajar Indonesia dan Australia. Prestasi ini tentunya sangat luar biasa, karena dari sekian ribu SMA/SMK di Jawa Barat, hanya 8 siswa yang terpilih menjadi duta pelajar Indonesia yang diberangkatkan ke Australia, salah satunya adalah siswa SMA Negeri 2 Ciamis.
Setelah sebelumnya, siswa SMA Negeri 2 Ciamis, Cindy May Mc Guira, pada tahun 2012 lalu, terpilih sebagai duta pelajar Indonesia ke Australia, kini giliran Muhammad Rizki Nugraha yang mendapat kesempatan sama menimba pengalaman di negeri pulau kangguru tersebut.
Melalui seleksi ketat di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, sebagai pihak penyelenggara duta pertukaran pelajar, akhirnya Muhammad Rizki Nugraha mampu menyingkirkan siswa dari sekolah lain di Jawa Barat dan masuk ke dalam 8 siswa terpilih yang rencananya akan diberangkatkan ke Australia pada bulan Juli mendatang.
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 2 Ciamis, Drs. Pajar, tahapan seleksi untuk bisa terpilih menjadi duta pertukaran pelajar, sangat ketat. Selain siswa harus mengusai dan fasih berbahasa inggris, juga harus memiliki kemampuan multitalenta di segala bidang pengetahuan.
“ Karena, siswa yang diberangkatkan sebagai duta pertukaran pelajar ke negara lain, tidak hanya untuk menimba ilmu dan pengalaman saja, melainkan dia pun di sana harus memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Artinya, siswa tersebut harus benar-benar yang berkualitas,” ujar Pajar, ketika dihubungi HR, di Kampus SMA Negeri 2 Ciamis, Senin (10/6).
Pajar juga mengatakan, dengan terpilihnya kembali siswa SMA Negeri 2 Ciamis sebagai duta pertukaran pelajar pada tahun ini, tentunya tidak hanya kebanggaan sekolahnya semata, melainkan sudah menjadi kebanggaan Kabupaten Ciamis.
“ Artinya, siswa didik dari Kabupaten Ciamis, sudah mampu berbicara di level internasional. Hal ini sebagai bentuk gambaran kemajuaan pendidikan di Kabupaten Ciamis, “ imbuhnya.
Pajar menambahkan, setelah siswa didiknya terpilih kembali menjadi duta pertukaran pelajar Indonesia dan Australia, maka secara otomatis sekolahnya akan mendapat penghargaan menerima pelajar Australia untuk belajar dan menimba pengalaman di SMA Negeri 2 Ciamis.
“ Nanti setelah kita memberangkatkan siswa ke Australia, kemudian kita juga akan kedatangan pelajar Australia untuk belajar di sini,” terangnya.
Selain sukses di seleksi duta pertukaran pelajar antar negara, sekolah yang sebelumnya menyandang status Rintisan Sekolah Berbasis Internasional (RSBI) ini, juga mampu berbicara di perlombaan tingkat nasional.
Setelah SMA Negeri 2 Ciamis mengirimkan Cindy May Mc Guira, di event Mobile Academic Indosat tingkat provinsi, beberapa waktu lalu, dan kemudian keluar sebagai juara pertama diajang tersebut, kini siswa yang pernah menjadi duta pelajar Indonesia itu, akan berlomba mewakili Jawa Barat di event yang sama, di ajang tingkat nasional, yang akan digelar di Jakarta pada bulan Juli mendatang.
“ Event Mobile Academic Indosat ini merupakan ajang menguji talenta siswa dalam segala bidang. Event ini layaknya perlombaan Putri Indonesia, hanya di event ini pesertanya dari kalangan pelajar tingkat SLTA. Peserta di event ini pun dituntut menjadi sosok multitalenta yang harus mengusai segala bidang ilmu pengetahuan. Juga dari penampilan dan kecantikan pun menjadi salah satu penilaian,” ujar Guru Pembina Kesiswaan SMA Negeri 2 Ciamis, Dra. Wiwik.
Menurut Wiwik, kecantikan dan penampilan yang menarik, ditunjang dengan wawasan dan pengetahuan yang luas, yang membuat Cindy May Mc Guira akhirnya meraih gelar juara pertama tingkat Jawa Barat di event yang diselenggarakan oleh perusahaan telekomunikasi ini.
“ Yang menarik di sosok Cindy, dia adalah keturuanan Amerika-Sunda (Kawali). Dan memiliki kecerdasan juga kemampuan di atas rata-rata. Dia pun di rumahnya terbiasa menggunakan bahasa inggris. Jadi, ketika mengikuti ajang multitalenta ini, dia bisa dengan mudah melewatinya dan berhasil sebagai juara pertama,” ujar Wiwik.
Di ajang perlombaan akademik pun, SMA Negeri 2 Ciamis mampu berbicara di tingkat provinsi. Pada Lomba Simulasi Sidang ASEAN, yang diselenggarakan oleh Kementrian Luar Negeri dan Universitas Pasundan, di Bandung pada bulan Maret lalu, siswa didik di sekolah ini mampu meraih juara ke 3.
Menurut Wakil Kepala Sekolah bidang Manajemen Mutu SMA Negeri 2 Ciamis, Dra. Dede Ika Rostika, M.Pd, pada Lomba Simulasi Sidang ASEAN tingkat Provinsi ini diikuti oleh sederet SMA ternama di Jawa Barat. Meski SMA Negeri 2 Ciamis belum berhasil meraih juara pertama, namun pada ajang itu sudah mampu bersaing dan menyingkirkan beberapa SMA ternama di Jawa Barat.
“ Meraih juara ke 3 pun tentunya sebuah prestasi yang membanggakan, karena kita harus bersaing dengan sejumlah SMA ternama di Jawa Barat, “ ujar Dede, ketika dihubungi HR, di Kampus SMA Negeri 2 Ciamis, Senin (10/6).
Menurut Dede, pada ajang perlombaan ini, peserta dituntut menjadi seorang diplomat yang mewakili negara-negara ASEAN. Dalam pelaksanaan lomba ini pun, seluruh peserta harus menggunakan bahasa inggris.
“ Di ajang ini, peserta melakukan debat untuk memecahkan suatu permasalahan menyangkut hubungan kerjasama antar negara. Tidak hanya dituntut fasih dalam berbahasa inggris, tetapi peserta pun harus menguasai ilmu ketatanegaraan dan ilmu hubungan internasional. Tentunya sangat menarik perlombaan ini dalam menguji kemampuan berpikir dan menalar siswa dalam memecahkan sebuah permasalahan,” ungkap Dede.
Selain meraih prestasi di tingkat nasional dan tingkat provinsi, SMA Negeri 2 Ciamis pun menjadi langganan juara pada perlombaan akademik di tingkat kabupaten. Dari data yang diperoleh HR, sedikitnya 10 gelar juara dipersembahkan oleh anak didik SMA Negeri 2 Ciamis pada perlombaan akademik tingkat kabupaten, dan 7 gelar juara di bidang non akademik, sepanjang tahun 2013 ini.
“ Dari 10 perlombaan akademik di tingkat kabupaten yang kami ikuti, sepanjang tahun 2013 ini, hanya satu perlombaan yang memperoleh juara ke 2. Sedangkan sisanya kami selalu menjadi juara ke 1. Trend positif ini dapat kami pertahankan selama 3 tahun terakhir, dimana SMA Negeri 2 Ciamis selalu mendominasi juara dalam setiap perlombaan akademik yang diselenggarakan di Kabupaten Ciamis,” ujar Wakasek Kesiswaan, Drs. Pajar.
Dihubungi terpisah, Kepala SMA Negeri 2 Ciamis, Dr. H. Endang Rahmat, mengatakan, prestasi membanggakan yang dipersembahkan anak didiknya, sepanjang tahun 2013 ini, salah satu diantaranya di event internasional dan event nasional, merupakan hasil kerja keras seluruh seluruh guru di sekolahnya dalam membina siswa didik menjadi siswa yang berkualitas.
“ Prestasi yang kami raih di event nasional dan internasional ini tentunya tidak hanya menjadi kebanggaan sekolah kami, tetapi prestasi itu pun telah mengangkat citra dan mengharumkan nama Kabupaten Ciamis,” ujarnya, ketika dihubungi HR, di ruang kerjanya, Senin (10/6).
Endang pun berharap prestasi yang sudah diraih saat ini dapat terus ditingkatkan, agar di event nasional dan internasional yang akan diikuti tahun depan, minimalnya bisa mempertahankan prestasi tahun ini.
Pertahankan Mutu Pendidikan
Meski pemerintah telah menghapuskan sekolah berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), melalui keputusan Mahkamah Konstitusi, namun tidak membuat SMA Negeri 2 Ciamis menghilangkan kurikulum dan fasilitas yang selama ini sudah diterapkan sesuai standar RSBI. Komitmen itu merupakan kesungguhan dari sekolah ini untuk terus mencetak siswa didik yang berkualitas.
Wakasek Bidang SDM SMA Negeri 2 Ciamis, Drs. Mochamad Sholehudin, M.Pd, didampingi Wakasek Manajemen Mutu SMA Negeri 2 Ciamis, Dra. Dede Ika Rostika, M.Pd, mengatakan, adanya penghapusan status RSBI di seluruh sekolah di Indonesia, tidak mempengaruhi sekolahnya dalam menerapkan mutu pendidikan yang sesuai dengan kurikulum standar RSBI.
“ Kita malah terus meningkatkan mutu pendidikan yang sudah diterapkan sebelumnya. Kami tetap komitmen menerapkan 8 standar mutu yang diterapkan dalam program RSBI,” ujar Sholehudin.
Menurut Sholehudin, ada kabar menggembirkan untuk sekolah eks RSBI, yakni Pemprov Jabar akan memberikan pembinaan sekaligus memberikan bantuan anggaran untuk sekolah eks RSBI di seluruh Jawa Barat. “ Jadi, seluruh sekolah eks RSBI untuk tahun ini akan dibina oleh BULD (Badan Layanan Umum Daerah) Jawa Barat. Artinya, pembiyayaan untuk RSBI yang sebelumnya dibantu oleh pemerintah pusat, kini diteruskan oleh BULD Jawa Barat,” ujarnya.
Pelayanan mutu pendidkan yang berkualitas, tambah Dra. Dede, sudah menjadi komitmen sekolahnya untuk terus mencetak siswa didik yang handal. Pihaknya, masih menerapkan kurikulum yang diperkaya dengan kerikulum internasional yang diadopsi dan diadaptasi dengan kurikulum nasional.
“ Salah satunya kita masih menerapkan pembelajaran yang berbasis ICT sebagai standar mutu RSBI. Meski status RSBI sudah dihapus, namun kurikulum RSBI yang sudah diterapkan masih dipertahankan, malah kita terus tingkatkan,” pungkas Dede.
(Subagja Hamara/Advetorial/HR)