Penderita HIV/ AIDS pun Terus Bertambah
Ciamis, (harapanrakyat.com),-
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Ciamis mencatat sedikitnya 117 warga Ciamis menderita Deman Berdarah Degue (DBD). Dari angka itu, satu orang diantaranya meninggal dunia. Dinkes menilai, kejadian itu perlu mendapatkan penanganan secara serius.
Kasi P4B Dinkes Kab. Ciamis, Osep Hernandi, Senin (13/5), mengatakan, menindaklanjuti kejadian itu, Dinkes berupaya melakukan tindakan antisipatif dengan terus menggelar penyuluhan di tiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
âTidak hanya penyuluhan, bahkan ada tim yang turun langsung ke sejumlah daerah yang dianggap endemic nyamuk demam berdarah, untuk memantau jentik secara berkala, utamanya di wilayah perkotaan,â ungkapnya.
Osep menuturkan, ada banyak daerah di wilayah Kab. Ciamis masih rawan terhadap penyebaran nyamuk demam berdarah, dengan intensitas tinggi. Misalnya di kecamatan Ciamis, yang notabene wilayah perkotaan.
Selain itu, lanjut Osep, penyebaran nyamuk juga terjadi di daerah lembab dan banyak genanagan air, sehingga peredaran jentik nyamuk bisa sangat cepat terjadi. Untuk itu, Dinkes menghimbau masyarakat, supaya lebih meningkatkan pola hidup bersih.
âDalam waktu dekat ini, Dinkes akan melakukan foging (pengasapan) di titik-titik rawan, utnuk mengantisipasi bertambahnya jumlah penderita DBD,â katanya.
Penderita HIV/ AIDS terus Bertambah
Sementara itu, untuk kasus penyebaran HIV/ AIDS, Osep menyebutkan, sepanjang tahun 2013 (Januari-April), sedikitnya lima orang sudah terjangkit penyakit mematikan tersebut. Dengan kata lain, hampir setiap bulan terdapat penambahan jumlah.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kab. Ciamis, drs. H. Akasah, mengatakan, mayoritas penderita yang terjangkit merupakan kalangan usia produktif (remaja). Dia menilai, aktifitas kalangan muda tersebut semakin hari semakin tidak terkontrol.
âKPA dibantu LSM yang sudah ada, harus mengambil tindakan serius untuk mengangani permasalahan ini,â ungkapnya.
Menurut Akasah, KPA terus memberikan penyuluhan kepada para penderita, untuk menghindari penyebaran. Selain itu, kegiatan pemantauan juga sering dilakukan ke sejumlah daerah rawan, seperti kawasan wisata. (es)