Pamarican, (harapanrakyat.com),- Pahri, siswa kelas VI SDN 1 Sukajadi Kec. Pamarican Kab. Ciamis sudah dua minggu ini mogok sekolah. Penyebabnya diduga bermula ketika sedang mengikuti ujian, Pahri mendapat perlakuan tidak enak dari salah seorang oknum guru. Tidak hanya itu, Pahri juga dikabarkan kerap mendapat ejekan dari seorang âpesuruhâ sekolah.
Watiem (ibu Pahri), warga RT 5 RW 2 Desa Sukajadi Pamarican, ketika dimintai keterangan oleh HR, belum lama ini, mengaku pasrah, dengan apa yang dialami anaknya. Hanya saja, dia menyangkan, akibat kejadian itu Pahri mogok dan enggan pergi lagi ke sekolah.
Menurut Watiem, kini Pahri tidak banyak aktifitas, dia sering murung dan enggan keluar dari rumah. âMalah kondisinya saat ini mulai melemah dan sakit,â ungkapnya.
Lebih lanjut, Watiem menuturkan, Pahri mengalami trauma akibat kertas ujian miliknya direbut, diremas-remas kemudian dilempar ke arah mukanya, di hadapan teman-teman sekelas, oleh oknum guru tersebut. Selain itu, ejekan dari seorang pesuruh sekolah juga membuatnya jadi down (lemah secara psikis).
âSaya jadi khawatir, padahal sebentar lagi Pahri harus mengikuti UN-SD,â katanya.
Watirem berharap, Kepala Disdik Kab. Ciamis mau turun dan membujuk Pahri yang masih trauma kepada oknum guru dan pesuruh sekolah itu, agar mau kembali belajar dan pergi ke sekolah.
Di tempat terpisah, ketika akan diklarifikasi perihal tersebut, pihak sekolah enggan memberikan keterangan. Sementara itu, guru yang dituding bersikap kasar itu, Hani, membantah dirinya melemparkan kertas ujian milik Pahri ke arah muka.
Hani mengaku hanya mengambil kertas / lembar jawaban tersebut, lantaran Pahri mengisinya dengan balpoin (pulpen). (ntang)