Kamis, April 17, 2025
BerandaBerita CiamisBerita Kawali104 Hektar Tanaman Kopi di Panjalu Siap Panen

104 Hektar Tanaman Kopi di Panjalu Siap Panen

Panjalu, (harapanrakyat.com),-

Tanaman Kopi di atas lahan seluas 104 hektar di kawasan RPH Panjalu BKPH Ciamis KPH Ciamis, tepatnya berada di wilayah Desa Kertamandala Kecamatan Panjalu siap dipanen.

KRPH Panjalu, Maman, Sabtu (11/5), mengatakan, luas lahan Perhutani mencapai 150 hektar. Dari luas lahan itu, dibawah tegakan pohon pinus seluruhnya ditanami tanaman kopi dan tanaman hutan yang memiliki nilai ekonomis.

Menurut Maman, tanaman kopi yang berada di bawah tegakan pohon pinus, 104 ha sebentar lagi siap untuk dipanen. Diperkirakan sekisar 400 ton kopi basah bisa turun saat musim panen tahun ini.

Hanya saja, meski tanaman kopi berada di wilayah Panjalu, tapi yang bisa meraup untung bukan masyarakat setempat, melainkan petani kopi dari Kec. Rajadesa. Pasalnya, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Lestari Mukti (masyarakat setempat), hanya menanam 1 persennya dari luas lahan tersebut.

Maman menilai, hal itu disebabkan lantaran minat masyarakat setempat untuk mengelola kebun kopi sudah berkurang. Padahal status tanah, kata dia, tidak perlu disewa, yang penting bisa bekerja sama dalam artian menjaga tanaman Pinus milik Perhutani.

Olih, seorang petani, mengatakan, menanam kopi di atas lahan milik Perum Perhutani ada konsekuensinya. Selain harus turut bertanggung jawab menjaga dan memelihara tanaman Pinus, 20 persen hasil panen harus disetor ke Perhutani, 2 persen untuk Desa, dan 3 persen untuk LMDH. Dengan kata lain, petani mendapat keuntungan 75 persen. 

“Tapi hal itu wajar. Alangkah baiknya, persentase untuk desa dinaikan, sehingga PAD  Desa Kertamandala bisa bertambah,” ungkapnya.

Sementara itu, Nana, petani lain, mengatakan, kopi yang ditanam di wilayah Panjalu jenis Robusta. Petani mulai menanam kopi sejak tahun 2007, dan tahun ini, merupakan kali kedua petani memanen kopi.

Nana menyayangkan, hasil panen kopi harus dijual keluar kecamatan, sehingga memerlukan biaya transport cukup besar. Kalau saja di wilayah Panjalu ada bandar, dia yakin roda perekonomian di wilayah Panjalu dapat meningkat, sebab para petani tak perlu repot merogoh ongkos angkut. (dji)

Mengetahui Makna Tanda Seru Merah di WA dan Cara Mengatasinya

Mengetahui Makna Tanda Seru Merah di WA dan Cara Mengatasinya

Sudahkah Anda mengetahui arti tanda seru merah di WA? Tanda ini umumnya menunjukkan bahwa pesan atau chat WhatsApp yang telah dikirim mengalami kegagalan. Meskipun...
Tes Kebugaran Fisik

Calon Jemaah Haji di Kota Banjar Jalani Tes Kebugaran Fisik, Jalan Kaki 1,6 Km

harapanrakyat.com,- Sebanyak 120 calon jemaah haji Kota Banjar, Jawa Barat, yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun 2025, melakukan tes kebugaran fisik yang diselenggarakan...
Oknum Dokter Cabul di Garut

Akhirnya Oknum Dokter Cabul di Garut Ditetapkan Tersangka, Malam Ini Langsung Ditahan

harapanrakyat.com,- Oknum dokter cabul di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pelecehan seksual kepada ibu hamil saat praktik di salah satu klinik swasta akhirnya ditetapkan...
Bewara Ngalaksa 2025

Bewara Ngalaksa 2025 Dimulai, Warga Rancakalong Sumedang Siap Meriahkan Acara Budaya

harapanrakyat.com,- Kegiatan budaya khas Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yakni Ngalaksa kembali menggema di masyarakat. Acara dimulai dengan kegiatan Bewara Ngalaksa 2025 yang berlangsung...
Miras Jenis Tuak

Terima Aduan Masyarakat, Satpol PP Kota Banjar Amankan Puluhan Liter Miras Jenis Tuak

harapanrakyat.com,- Puluhan liter minum keras (miras) jenis tuak diamankan petugas Satpol PP di wilayah Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Petugas Satpol PP...
Dikejar Lebah Odeng

Lagi Asyik Nyabit Rumput Warga Cipaku Ciamis Dikejar Lebah Odeng, Begini Kondisinya

harapanrakyat.com,- Lagi asyik menyabit rumput, Holil warga Desa Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dikejar lebah odeng, Rabu (16/4/2025). Meski telah berusaha lari...