Pamarican, (harapanrakyat.com),- Ratusan warga Desa Kertahayu Kecamatan Pamarican Kabupaten Ciamis, Senin (1/4), mendatangi Kantor Desa, menolak kegiatan Pengeboran Minyak Bumi yang dilakukan pihak PT. Pertamina di wilayah Kertahayu.
Sebelumnya, warga juga mendatangi rumah Kades Kertahayu, untuk mempertanyakan soal kegiatan yang dilakukan petugas dari PT Pertamina. Ketika itu, jawaban Kades tidak bisa dimengerti, sehingga membuat warga kesal dan keesokan harinya melakukan aksi di halaman Kantor Desa.
Baca juga: Area Pesawahan di Bantardawa Kekeringan
Aksi warga tersebut bukan tanpa sebab, pasalnya penolakan pengeboran itu tidak lain disulut karena sikap petugas PT. Pertamina yang terkesan sewenang-wenang, tanpa melakukan sosialisasi sebelumnya kepada warga.
“Tak pernah ada sosialisasi kepada warga yang tanahnya terkena lokasi pengeboran,” kata Ketua Pergerakan aksi warga, Ajat.
Menurut Ajat, warga juga kecewa dengan sikap Pemerintah Desa Kertahayu, yang terkesan berpihak kepada petugas PT Pertamina. Alasannya, karena pihak desa juga tidak memberitahu warga soal tersebut.
“Petugas pertamina pun bersikap semaunya sendiri, tanpa menghormati atau lebih jauhnya pamit terlebih dahulu kepada pemilik tanah. Dia langsung main bor saja, sedangkan tanaman warga yang terusik dan rusak akibat pengeboran mau dibagaimanakan, kami hanya ingin sopan santun karena tanah ini ada pemiliknya,” katanya.
Ditambah lagi, warga mendengar, lubang pengeboran akan diledakan menggunakan dinamit. Jelas, warga jadi merasa khawatir dan ketakutan. Bahkan, pada malam harinya, warga yang rumahnya berdekatan dengan lokasi lubang, terpaksa mengungsi karena takut.
Kades Kertahayu, Engkus Kustaram, mengatakan, Pemerintah Desa Kertahayu tidak berarti berpihak kepada Pertamina. Dia mengaku masih mencari tahu bagaimana sebenarnya yang terjadi antara pihak Pertamina denga warga.
Soalnya, kata Engkus, PT Daqing Citra dan PT Prabowo Sakti Utama yang mengatasnamakan Pertamina, pernah mensosialisasikan masalah pengeboran. Namun sampai sejauh ini, belum mendapatkan informasi lebih lanjut pelaksanaan pengeboran itu.
Kapolsek Pamarican, AKP Subagja, Sip, menyayangkan sikap slonongboy dari pihak Pertamina. “Kami tidak bisa menyalahkan warga, yang menolak pengeboran. Karena, selama ini kalau dilihat dari kejadian demi kejadian, jelas pihak pertamina bertindak sewenang-wenang. Kepolisian juga tidak diberi tahu masalahnya,” ujarnya.
Arman, petugas yang mengatasnamakan dari pihak Pertamina, menjelaskan, apa yang sudah dilakukan pihaknya sudah sesuai dengan prosedur. Soal kerusakan, dia berjanji akan menggantinya.
“Inikan demi kepentingan semua. Setelah pengeboran, semua tanaman yang rusak akan diberi ganti rugi. Dan soal itu, kami melibatkan Dinas Kehutanan dan Perkebunan, untuk menghitung harga ganti rugi tanaman yang rusak,” katanya. (ntang)