Banjar, (harapanrakyat.com),- Sesuai Peraturan Daerah (Perda) Kota Banjar, bahwa tugas pokok dan fungsi UPT Balai Benih Ikan (BBI) Kubangsari Dinas Pertanian Kota Banjar, adalah memproduksi dan melayani kebutuhan benih ikan unggul untuk masyarakat, serta menjalin kerjasama kemitraan dengan kelompok perbenihan dan pengguna benih ikan.
Pernyataan tersebut dikatakan Kepala UPT BBI Kubangsari Dinas Pertanian Kota Banjar, Risa Rosina, S.St.Pi., kepada HR, Senin (11/3). Risa juga menyebutkan, bahwa sesuai petunjuk teknis Direktorat Jendral Perikanan Budidaya, tupoksi UPT BBI meliputi pemeliharaan calon induk menjadi induk dan distribusi induk.
Kemudian, penerapan teknik perbenihan dan distribusi benih, penerapan teknik pelestarian sumberdaya ikan dan lingkungan, serta teknik pengendalian hama dan penyakit ikan, dan pengendalian mutu benih melalui pelaksanaan sertifikasi sistem mutu benih.
Menurut Risa, pelaksanaan sertifikasi sistem mutu benih akan dilakukan sekitar bulan April 2013. Dan jika UPT BBI Kubangsari sudah bersertifikasi, maka merupakan satu-satu BBI di Jawa Barat yang mempunyai setifikasi sistem mutu benih.
Sedangkan, mengenai benih yang diproduksi di BBI diantaranya patin, gurame dan ikan bodasan, yaitu ikan mas, tawes, nila. Untuk daerah pemasaran benih ikan patin meliputi Banjar, Ciamis, Tulunganggung, Banjarnegara. Pemasaran gurame ke daerah Banjar, Ciamis, dan Tasikmalaya. Sementara ikan bodasan hanya dipasarkan ke wilayah Banjar dan Ciamis.
âKendala yang dihadapi BBI selama ini adalah SDM kurang, induk bersertifikat belum mencukupi, serta terkendala masalah pakan,â kata Risa.
Lebih lanjut dia mengatakan, kedepan pihaknya merencanakan sertifikasi cara pembenihan ikan yang baik (CPIB), menjalin kemitraan dengan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) atau kelompok pembudidaya ikan yang ada di Kota Banjar.
Kedepan, UPT BBI juga sebagai tempat transfer pengetahuan, belajar, penelitian, serta praktek kerja lapangan bagi siswa TK, SD, SMP, SMA/SMK, mahasiswa dan masyarakat.
âJadi fungsi Balai Benih Ikan Kubangsari lengkap. Di satu sisi sebagai penghasil PAD bagi pemerintah, dan di sisi lain sebagai pembina calon pengusaha di bidang perikanan,â jelas Risa. (Eva)