Kalipucang, (harapanrakyat.com),- Sejumlah siswa kelas IV SDN 2 Ciparakan Kec. Kalipucang terpaksa belajar di sebuah tenda darurat. Pasalnya, fasilitas ruangan di sekolah tersebut masih minim, sehingga aktifitas belajar-mengajar sedikit terhambat.
Kepala SDN 2 Ciparakan, Mumu, beberapa waktu lalu, mengatakan, kondisi sekolahnya cukup memprihatinkan. Aksesbilitas yang sulit dan jauh kesana-kemari, membuat sekolah ini seolah terpinggirkan.
Mumu menuturkan, jumlah ruangan kelas yang dimiliki sekolah masih minim, hanya 4 lokal, beberapa diantaranya digunakan untuk ruang guru, kepala sekolah dan keperluan sekolah lainnya.
Sementara itu, kata Mumu, antara jumlah siswa dan fasilitas ruang/ kelas tidak seimbang alias tidak ideal. Pasalnya, jumlah siswa SDN 2 Ciparakan sudah mencapai 87 orang. Untuk itu, diperlukan dua Ruang Kelas baru (RKB) untuk menjawab kendala yang dialami pihak sekolah.
Dia juga menyebutkan, siswa kelas 1 dan 2 terpaksa berbagi ruangan (disekat). Begitu juga dengan siswa kelas 3 dan 5, yang juga terpaksa harus berbagi kelas satu sama lain. Sementara kelas 4 dan 6 menggunakan ruangan (tenda) darurat di halaman sekolah.
âSayangnya, program bantuan untuk rehab kelas dari Pemkab Ciamis melalui sebuah perusahaan (CV), hingga saat ini belum rampung. Padahal awal tahun ini, seharusnya sudah selesai,â ungkapnya.
Menanggapi kondisi itu, Kepala UPTD Pendidikan Kec. Kalipucang, Tata, mengatakan, pihaknya sudah melaporkan perihal yang dialami SDN 2 Ciparakan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kab. Ciamis.
âUpaya yang dilakukan UPTD juga belum membuahkan hasil, sama seperti yang dialami pihak sekolah,â pungkasnya. (entang)