Lakbok, (harapanrakyat.com),- Jembatan Panileman di perbatasan Desa Sidaharja dan Desa Kertaharja, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis putus. Pasalnya, jembatan itu dibiarkan rusak selama puluhan tahun, tanpa tersentuh perbaikan, dan putus sejak dua tahun lalu.
Akibat kondisi itu, perekonomian warga di dua desa terhambat, lantaran sudah tidak bisa dilalui kendaraan. Akibatnya, warga berinisiatif membuat jembatan sementara yang terbuat dari bambu, namun kapasitas jembatan itu tidak terlalu kuat, sehingga sulit dilalui kendaraan besar.
Hermanto (47), warga RT 12/ 3 Dusun Banjarharja, Desa Kertaharja, mengatakan, akses satu-satunya warga desa Kertajaya dan Desa Sidaharja terputus. Dan itu menyebabkan roda perekonomian di keddua desa lumpuh.
Menurut Hermanto, saat ini musim panen, tapi jembatan tidak ada, membuat petani yang akan mengangkut hasil panen terpaksa harus memutar jalur, dengan jarak sekitar 12 kilometer, dan cukup memakan waktu.
âSoalnya, jembatan sementara yang terbuat dari bambu tidak bisa dilewati roda empat,â ungkapnya.
Hermanto berharap, Pemkab. Ciamis mengalokasikan anggaran untuk pembangunan Jembatan Panileman. Dengan harapan, akses tersebut kembali menghidupkan roda perekonomian warga sekitar.
Senada dengan itu, Dahlia (42), warga RT 13/ 9 Dusun Sindanghaji, Desa Sidaharja mengatakan, sejak terputus dua tahun lalu, Pemkab. Ciamis tidak terlihat memperbaiki jembatan tersebut.
Kades Sidaharja, Sumarjo, ketika dihubungi via telpon seluler, Senin (25/3), mengaku sudah delapan kali mengajukan pembangunan jembatan tersebut kepada pemerintah Kab. Ciamis. Tapi sayang, sampai sekarang, pembangunan jembatan tersebut belum terealisasi.
âSaya berharap, jembatan tersebut segera dibanggun, karena sangat diperlukan oleh warga,â pungkasnya. (andri)