Ciamis, (harapanrakyat.com),- Akibat tidak kuat menahan beban atap, dua bangunan ruang kelas di SD Negeri 1 Bojongmengger Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, ambruk, Sabtu (2/3). Dugaan sementara, penyebab ambruknya ruang kelas yang dibangun pada tahun 2011 ini, akibat dari adanya kesalahan pada kontruksi atap bajaringan, sehingga kontruksi atap menjadi rapuh dan tidak mampu menahan beban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun HR, pada saat bangunan tersebut ambruk, tidak terjadi hujan atau pun angin kencang. Ambruknya bangunan kelas yang dibangun oleh rekanan CV. Riziki Utama itu, terjadi secara tiba- tiba dan sebelumnya tidak terdapat tanda-tanda bangunan tersebut akan ambruk. Dan kejadian ambruknya bangunan tersebut pertama diketahui oleh penjaga sekolah pada sekitar Sabtu dini hari.
Kepala SD Negeri 1 Bojongmengger Kecamatan Cijeunjing, Julianto, ketika dihubungi HR, Sabtu (2/3), mengatakan, dua ruang kelas yang ambruk tersebut, yakni ruang kelas 5 dan kelas 6. Untungnya, kejadian tersebut tidak terjadi pada siang hari, sehingga tidak memakan korban jiwa.
“Dengan ambruknya dua ruang kelas ini, kita langsung berupaya agar kegiatan belajar di sekolah tidak terganggu. Dengan begitu, akhirnya kita mengambil solusi untuk menyatukan kelas 5A dengan kelas 5B dan kelas 6 pun sama kita satukan untuk sementara,” ungkapnya.
Menurut Julianto, dengan adanya kejadian tersebut, pihaknya meminta kepada Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Ciamis sebagai leading sektor proyek bangunan tersebut dan CV. Rizki Utama sebagai pihak rekanan, agar segera memperbaiki bangunan yang ambruk tersebut.
“Bangunan ruang kelas ini dibangun oleh program bencana dari APBN pada tahun 2011 melalui Dinas Cipta Karya Ciamis dan dikerjakan oleh pihak rekanan,” imbuhnya.
Julianto menandaskan, pihaknya memberikan jangka waktu satu bulan kepada pihak rekanan agar bangunan ambruk tersebut segera diperbaiki. “Kita pun minta bajaringan dan genteng yang ambruk untuk diganti seluruhnya. Dan proses pengerjaannya harus selesai dalam waktu satu bulan, karena kami sangat membutuhkan bangunan tersebut untuk kegiatan belajar siswa kelas 5 dan kelas 6,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kabid Cipta Karya dan Permukiman Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Ciamis, Dodi Suprapto, ST, MT, mengatakan, hasil kesepatakan antara pihaknya dengan pihak rekanan dan juga sekolah, disepakati bahwa rekanan harus memperbaiki 2 ruangan kelas yang ambruk tersebut.
“Dan pihak rekanan pun sudah menyanggupi untuk memperbaiki bangunan tersebut hingga tuntas,” terangnya kepada HR, Sabtu (2/3).
Dengan adanya kejadian tersebut, lanjut Dodi, pihaknya akan segera melakukan evaluasi dan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Ciamis untuk mengecek seluruh bangunan sekolah di Kabupaten Ciamus yang memakai atap bajaringan.
“Kita hari Senin akan koordinasi dengan Disdik. Kita akan mengajak Disdik untuk mengecek seluruh bangunan sekolah, agar kejadian ambruknya bangunan sekolah tidak terulang di kemudian hari. Hal itu pun sebagai bentuk antisipasi guna mencegah terjadinya bangunan sekolah ambruk,” ungkapnya. (es/R2)