Kemerdekaan tidak hanya milik wartawan dan pengelola media, tetapi juga harus menjadi milik semua orang. Pers semestinya merdeka, bebas, bertanggung jawab, berbudaya, dan bermoral dari pengaruh kekuasaan partai politik dan uang dari pemilik modal.
Hal tersebut dikatakan mantan Presiden BJ Habibie, setelah menerima medali emas kemerdekaan pers dari masyarakat pers. Medali diserahkan Ketua Dewan Pers Bagir Manan di Manado pada acara puncak HPN (Hari Pers Nasional) 2013 Sabtu (9/2) yang lalu.
Pada hari yang sama, Koran Mingguan Harapan Rakyat (HR), mengadakan acara peringatan HPN 2013 dilaksanakan di Kantor Redaksi & Pemasaran di Jalan Letnan Djamhur Kota Banjar secara sederhana yang dilanjutkan rapat redaksi dan perusahaan, yang diikuti jajaran redaksi dan perusahaan sirkulasi serta marketing.
Dalam rapat kerja itu, lebih memantapkan visi Development of Journalism (Jurnalistik Pembangunan) & Hati Nurani. Bukan hanya itu, HR juga perpegang teguh pada Kode Etik Jurnalistik, ialah ikrar yang bersumber pada hati nurani wartawan dalam melaksanakan kemerdekaan mengeluarkan pikiran yang dijamin sepenuhnya oleh pasal 28 UUD 1945, yang merupakan landasan konstitusional wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.
Kemerdekaan mengeluarkan pikiran ialah hak yang paling mendasar yang dimiliki setiap individu/insan wartawan, yang wajib dijujung tinggi dan dihormati oleh semua pihak. Sekalipun kemerdekaan mengeluarkan pikiran merupakan hak wartawan yang dijamin konstitusi, mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah negara berdasarkan hukum, maka setiap wartawan wajib menegakan hukum, keadilan dan kebenaran dalam menggunakan haknya untuk mengeluarkan pikiran.
Wartawan bersama seluruh masyarakat, wajib mewujudkan prinsip-prinsip kemerdekaan pers yang profesional dan bermartabat. (Adi)