Ciamis, (harapanrakyat.com),- SMA Negeri 2 Ciamis pada tahun ajaran 2013 ini membuat inovasi pengajaran untuk para siswanya, dimana guru dituntut untuk bisa mempraktekkan open lesson. Dengan metode open lesson ini, guru akan mendapatkan masukan secara langsung dan objektif dari para observer (pengamat) mengenai bagaimana cara melakukan pembelajaran yang baik dan benar.
“Karena ketika seorang guru mengajar di kelas, para observer ini akan dilibatkan. Tujuan dari metode ini tentunya untuk meningkatkan kualitas dan profesionalime guru dalam mengajar,” terang Kepala SMA Negeri 2 Ciamis, Dr. H. Endang Rahmat, didampingi Wakasek Kurikulum SMAN 2 Ciamis, Drs.Mochammad Solehudin, MP.d, kepada HR, belum lama ini.
Dengan menerapkan metode pengajaran ini, tambah Endang, diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kualitas siswa di sekolahnya.
Sementara menurut Solehudin, metode open lesson ini dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dalam tahapan tersebut diawali dari guru melakukan perencanaan metode pengajaran, pelaksanaan yang langsung bisa dinilai oleh observer, hingga diakhir melakukan repleksi untuk memperbaiki apabila adanya masukan dan kritikan dari observer sebagai bahan perbaikan untuk guru tersebut.
Menurut Solehudin, program open lesson ini nantinya akan menguji kualitas guru dalam mengajar, sehingga program peningkatan profesionalisme guru akan teruji ditataran praktek, dan tentunya akan berdampak pada peningkatan kualitas siswa nantinya.
Solehudin juga mengatakan, dengan sederet prestasi SMAN 2 Ciamis, baik diajang Kabupaten, Provinsi hingga Nasional, membuat pihaknya merasa optimis dengan menerapkan program open lesson ini akan lebih meningkatkan mutu akademik maupun non akademik di sekolah favorit di Kabupaten Ciamis ini.
â Kita tidak akan berhenti untuk terus berinovasi dalam peningkatan mutu dan kualitas guru dan siswa. Komitmen itu merupakan kebijakan kepala sekolah yang tentunya harus mendapat dukungan penuh dari seluruh warga pendidikan di sekolah kami,â ujarnya seraya menyebutkan bahwa saat ini baru segelintir SMA/SMK di Indonesia yang menerapkan metode Open Lesson tersebut. (DK)