Kalipucang, (harapanrakyat.com),-Pihak SDN 2 Ciparakan Kecamatan Kalipucang terpaksa menyekat dua ruang kelas dengan papan triplek, untuk digunakan oleh siswa kelas 1, 2, 3 dan 4. Pasalnya, hal itu dilakukan lantaran SDN 2 Ciparakan masih kekurangan jumlah ruangan/ kelas.
Engkus Kusnadi, S.Pd, Guru Kelas, Senin (7/1), mengatakan, kondisi yang dialami pihak sekolah membuat siswa kelas 1 dan dua, kemudian kelas 3 dan 4, disatukan dalam satu ruangan kelas.
Menurut Engkus, penyekatan kelas tersebut sudah berjalan sejak dua tahun silam. Dia mengaku, selama ini proses kegiatan belajar siswa SDN 2 Ciparakan sedikit terkendala, akibat ruang belajar yang tidak representatif.
âTidak aneh lagi, jika siswa kelas yang satu dengan siswa kelas yang lain merasa terganggu. Terlebih karena hanya punya satu pintu, jika salah satu diantaranya akan keluar dari kelas, timbul kegaduhan,â ungkapnya.
Engkus menyebutkan, jumlah siswa di SDN 2 Ciparakan mencapai 86 orang siswa. Jumlah itu dibagi kedalam enam rombongan belajar (rombel). Sementara jumlah ruangan kelas yang tersedia hanya cukup untuk 4 rombel.
Selain kekurangan ruangan kelas, lanjut Engkus, sekolah itu juga belum memiliki ruangan Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Musola dan Perpus. Untuk mengatasi hal itu, pihak sekolah terpaksa menggunakan kantor guru untuk Perpus dan ruangan UKS.
Di tempat terpisah, Kepala SDN 2 Ciparakan, Mumu S.Pd,. membenarkan kondisi yang dialami sekolah yang dia pimpin. Dia mengaku sudah melaporkan kondisi tersebut kepada Dinas Pendidikan Kab. Ciamis.
âBahkan, kita sudah mengupayakan bantuan Ruang Kelas Baru (RKB). Proposalnya sudah kami serahkan ke Disdik. Mudah-mudahan tahun ini bisa terealisasi,â ungkapnya.
Kendala yang dihadapi SDN 2 Ciparakan tidak hanya soal sarana atau ruangan, masalah lain yang juga perlu dicarikan solusi yakni kurangnya jumlah tenaga guru bidang olah raga, guru agama, dan guru kelas.
âYang ada cuma 4 orang guru PNS, dan 2 orang guru honorer,â pungkasnya. (heri)