Cipaku, (harapanrakyat.com),- Tanah milik warga yang berada di perbatasan Kec. Cipaku dan Kawali, tepatnya di Blok Gawir Jalatrang Dusun Nanggerang Desa Gereba longsor akibat terkikis arus air dari jalur pengairan/ selokan kuwu.
Pasalnya air selokan kuwu meluap setelah dilanda hujan yang terus mengguyur wilayah Gereba, belum lama ini. Menurut perkiraan warga, kerugian akibat kejadian itu mencapai ratusan juta rupiah.
Kaur Kesra Desa Gereba, Usman Ali, mengatakan, peristiwa longsor terjadi Kamis (13/12) sore, sekitar pukul 17.30 WIB. Menurut dia, akibat peritiwa itu, kolam dan tanah warga setempat saja yang tergerus air.
Bahkan diantaranya, lanjut Usman, area sawah milik warga Kawali tertimbun tanah longsoran tersebut. Dia menuturkan, yang menjadi faktor pemicu terjadinya longsor, selain karena luapan air selokan kuwu, juga disebabkan oleh kontruksi tanah yang labil.
Memang, kata Usman, wilayah tersebut merupakan lokasi yang rawan longsor. Tanah yang selama beberapa lama dilanda kekeringan itu, kemudian tersiram air hujan terus-menerus, dan akibatnya longsor.
Sementara itu, Kepala Desa Kawali, Y. Edi Hidayat, membenarkan, sawah seluas 300 bata milik salah seorang warganya itu tertimbun tanah longsor. Dia khawatir, peristiwa longsor susulan di titik rawan tersebut akan terjadi.
Tidak hanya itu, edi juga khawatir jembatan penghubung antara Desa Kawali dan Gereba terbawa derasnya arus Selokan Kuwu. Untuk itu, dia berharap Pemkab. Ciamis segera menindaklanjuti kejadian yang menimpa dua wilayah tersebut.
Kasie Pemerintahan Desa Gereba, Eka, menyebutkan, selain mengancam tanah dan sawah milik warga, longsor susulan juga mengancam dua rumah penduduk yang berada di dekat di area yang labil itu.
Dudung, warga setempat, mengaku terpaksa harus mengungsi ke rumah mertuanya. Dia khawatir rumahnya yang berada tidak jauh dari lokasi, akan arus air Selokan Kuwu yang cukup deras, atau bahkan tertimpa longsoran tanah.
Pada kesempatan itu, dia berharap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. Ciamis secepatnya memberikan bantuan peralatan untuk mengantisipasi dan menangani kendala yang saat ini dihadapi warga.
Tebing Gunung Batu Setinggi 27 meter Ambrol
Sementara itu, tebing Gunung Batu dengan ketinggian sekitar 27 meter di Dusun Cipetir Desa Sindangwangi Kec. Padaherang longsor, Minggu (16/12), sekitar pukul sembilan malam. Longsornya material batu-batu besar itu sempat mengagetkan warga setempat.
Yayu, warga Cipetir Sindangwangi, mengatakan, gemuruh longsoran bongkahan batu tersebut terdengar hingga radius 1 kilometer. Dia dan warga lainnya mengaku was-was jika secara tiba-tiba terjadi longsor susulan.
Akibat kejadidan itu, sejumlah pohon milik warga roboh tertimpa bebatuan. Tidak ada korban jiwa pada peristiwa yang terjadi malam itu. Namun, keresahan dan rasa khawatir masih menghantui warga. (dji/ ntang)