Banjar, (harapanrakyat.com).- Minimnya rambu lalu-lintas (lalin) dan lampu penerangan di jalan perlintasan Bobojong-Jelat-Lemburbalong, Kec. Pataruman, banyak dikeluhkan sejumlah pengendara yang biasa melintas ke jalur tersebut.
Pasalnya, meski hanya sebagai jalur alternatif, namun aktifitas kendaraan yang melintas cukup ramai selama 24 jam, baik sepeda motor maupun mobil. Sebab, jalur itu merupakan penghubung antara Jelat-Bobojong-Cikabuyutan.
Seperti diungkapkan Desi (23), warga Lemburbalong. Dia mengaku setiap harinya menggunakan akses jalan tersebut saat berangkat ke Pasar Banjar, karena jaraknya lebih dekat.
âJalur itu cukup berbahaya, apalagi kalau malam hari. Waktu itu saat melintas dari arah pasar menuju Lemburbalong, dan hujan gerimis. Ketika melintas dan menanjak, dari atas ada mobil turun menuju kearah Jelat. Saya kaget dan ngerem motor mendadak, karena kondisi jalan licin saya terperosok, untung tidak ada kendaraan lain. Akhirnya terhindar dari kecelakaan,â tutur Desi, kepada HR, Minggu (2/12).
Keluhan serupa diungkapkan Aceng (43), warga Cikabuyutan yang sehari-hari bekerja sebagai penarik becak. Menurut dia, pemasangan papan rambu lalin sebelum masuk ke jalur perlintasan sangat dibutuhkan.
Jalan menikung dan menanjak, membuat pengguna jalan sering tidak melihat datangnya kendaraan dari arah berlawanan. Aceng harus lebih hati-hati ketika menarik muatan dari pasar ke Lemburbalong atau Cikabuyutan.
âBiasanya dari arah berlawanan tiba-tiba ada kendaraan lain. Kalau malam lebih berbahaya lagi, sebab lampu penerangan minim. Saya berharap segera dipasang lampu penerangan biar aman,â harap Aceng. (HND)