Berita Banjar (harapanrakyat.com),- Hujan terus-menerus menguyur wilayah Kota Banjar Jawa Barat dalam sepekan terakhir mengakibatkan meluapnya saluran irigasi dan drainase di Kec. Langensari, tepatnya di Desa Kujangsari, Muktisari, Waringinsari dan Desa Rejasari.
Berdasarkan pantauan HR di lapangan, luapan air menggenangi sebagian areal pesawahan, ladang dan halaman rumah penduduk sekitar saluran. Seperti di wilayah Desa Waringinsari, dimana sejak sepekan terakhir air dari saluran drainase di Jl. Pelita II meluap, padahal sebelumnya tidak pernah terjadi.
Camat Langensari, Wawan Gunawan, SP, M.Si., mengatakan, selain dari meluapnya saluran irigasi dan drainase, juga akibat belum selesainya pembangunan saluran irigasi di sejumlah lokasi.
âFaktor utama penyebab meluapnya sejumlah saluran akibat hujan yang turun terus-menerus dalam seminggu terakhir. Di Waringinsari, hari Sabtu kemarin sekitar jam 7 malam banjir, kemudian pada jam 11 sampai jam 12 malam sudah surut lagi. Namun di daerah lain masih ada yang belum surut,â ujarnya, Minggu (25/11).
Diakui Wawan, musim hujan sekarang ada beberapa tempat dimana pada tahun-tahun sebelumnya luapan air dari saluran tidak pernah sampai menggenangi areal pesawahan, maupun halaman rumah penduduk.
Meski demikian, semua lahan sawah yang terkena banjir belum ditanami padi, sehingga tidak menimbulkan kerugian bagi petani. Untuk meminimalisir jangan sampai saluran air kembali meluap, Wawan menghimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan masing-masing.
Karena, penyebab saluran drainase tidak berfungi maksimal adalah tidak tertibnya perilaku masyarakat. Banyak masyarakat membangun rumah di pinggir saluran drainase.
Akibat prilaku tersebut, saluran drainase mengalami penyempitan volume, pada akhirnya berimbas terjadinya banjir, ketika hujan deras turun selama berjam-jam.
Selain itu, penyebab terjadinya banjir salah satunya akibat terganggunya saluran drainase. Seharusnya saluran drainase semakin ke hilir polanya semakin besar dan tingkat kedalamannya lebih tinggi dibanding saluran irigasi.
Akibat pola yang tidak seharusnya itu, air datang dari hulu menuju hilir tidak mampu diteruskan dengan cepat oleh saluran, sehingga volume air cukup besar tertahan di pertengahan jalan, dalam kasus ini adalah pemukiman penduduk yang cukup padat.
âUntuk itu, peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan tentu sangat berpengaruh, dan sebetulnya masyarakat mampu membuang sampah pada tempatnya. Tapi justru mengubah mindset seperti itu yang sulit,â kata Wawan.
Himbauan serupa juga dikatakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar, Asep Tatang Iskandar, saat ditemui HR di ruang kerjanya, Selasa (27/11).
Menurut Asep, selain jangan membuang sampah sembarangan, upaya agar air saluran drainase tidak naik lagi yaitu harus adanya gerakan masyarakat untuk membersihkan saluran/parit. Karena, saluran air tersumbat akibat adanya sampah serta telah terjadinya pendangkalan. (Eva)