Banjar, (harapanrakyat.com).- Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2011 yang digunakan pada anggaran 2012, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Banjar, tidak melibatkan pihak sekolah dalam pengerjaannya, tapi dipegang oleh pihak ketiga.
Hal itu direspon dengan baik oleh pihak sekolah. Karena, kalau pembangunan RKB melibatkan pihak sekolah, dikhawatirkan fungsi sekolah sebagai wadah pendidikan menjadi kabur, padahal seharusnya fokus pada bidang pendidikan saja.
Seperti dikatakan Kepala SDN 1 Pataruman, Sudaryat, S.Pd. Dia mengaku, pihaknya mendapat bantuan RKB untuk pembangunan dua lokal. Pembangunan RKB saat ini merupakan pembangunan kedua. Sebelumnya, pada anggaran DAK 2010 yang pengerjaan tahun 2011, sekolahnya mendapat satu lokal RKB.
âBantuan dua lokal saat ini perampungan dari pengajuan 2011 lalu, dan terealisasi pada tahun 2012. Nantinya dua lokal dari RKB akan dijadikan kelas baru bagi siswa kelas atas. Mengenai nilai kontraknya sebesar Rp.103.414.000,00, pengerjaannya oleh pihak ketiga yang ditunjuk Disdikpora, dengan waktu pelaksanaan selama 75 hari. Jadi sekolah hanya sebagai penerima kunci dan perawatannya saja,â tuturnya, pada HR pekan lalu.
Menurut Sudaryat, dengan tidak melibatkan pihak sekolah ke dalam pembangunan RKB tentu dirasakan sangat baik, meskipun diakuinya pihak sekolah tidak dapat memilih atau memilah bahan bangunan sesuai keinginan. Namun begitu, sekolah sudah merasa senang atas direalisasikannya pengajuan RKB.
Saat ini, SDN 1 Pataruman memiliki siswa sebanyak 241 orang, terdiri dari kelas 1 A dan 1 B sebanyak 54 siswa, kelas 2 A dan 2 B sebanayk 37 siswa, kelas 3 A dan 3 B sebanyak 40 siswa, kelas 4 sebanyak 30 siswa, kelas 5 A dan 5 B sebanyak 40 siswa, serta kelas 6 sebanyak 40 siswa, dengan rombongan belajar (rombel) mencapai 10 rombel, dan ruang kelas 9 lokal.
âKalau dilihat jumlah rombel dan ruang kelas yang ada di sekolah, secara aturan masih kekurangan dua lokal. Tetapi, sesuai arahan dari pihak Disdikpora bahwa kita harus memanfaatkan ruang kelas yang ada. Setelah selesai pembangunan RKB baru akan digunakan untuk kelas 5 A dan B, sedangkan kelas 6 masih tetap digabung,â ujarnya.
Untuk kedepannya, Sudaryat berharap bisa mendapatkan kembali bantuan RKB 1 atau 2 lokal. Selain itu, pihaknya juga mengharapkan dapat bantuan dari program CSL (sanitasi lingkungan). Pasalnya, SDN 1 Pataruman masih kekurangan sarana WC, serta sanitasi airnya belum lengkap.
âDilihat dari kondisi lahan, sekarang sekolah tidak mempunyai lahan siap pakai, secara persyaratan mungkin tidak akan diprioritaskan oleh Disdikpora. Untuk bantuan CSL atau sanitasi lingkungan, tidak tahu bagaimana pengajuannya, dan kepada siapa mengajukannya. Menurut informasi, program tersebut harus bekerjasama dulu dengan suatu bank, baru anggaran akan turun dari provinsi, katanya tahapannya seperti itu,â ungkap Sudaryat. (HND)