Kamis, April 24, 2025
BerandaBerita BanjarPahlawan yang Tak Dikenang

Pahlawan yang Tak Dikenang

Sejumlah petugas kebersihan tengah memilah sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang ada di kawasan Terminal Banjar. Berseragam kuning, beraroma busuk, kotor, dan kumal membuat keberadaan mereka seringkali dianggap remeh. Foto : Eva Latifah/HR.

Hari Pahlawan 10 Nopember, biasanya dibingkai refleksi perjuangan para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Lalu, siapa yang pantas disebut pahlawan pada masa kini?

Eva Latifah

Memperingati hari pahlawan yang jatuh pada tanggal 10 November, ada beberapa pertanyaan yang terbesit di kepala. Siapakah pahlawan itu sebenarnya? Pahlawan biasanya identik dengan orang yang berjuang demi mempertahankan kemerdekaan bangsa melalui perang dan pemberontakan.

Mereka rela berkorban demi kepentingan orang banyak tanpa pamrih, serta mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Mungkin kita berpikir bahwa pahlawan adalah orang-orang yang berada dalam buku sejarah, seperti Patimura, Imam Bonjol, Pangeran Diponegoro atau Seokarno.

Namun, adapula yang beranggapan pahlawan itu adalah orang-orang yang menjadi inspirasi bagi hidup mereka, misalnya orang tua, musisi, atau tokoh-tokoh terkenal lainnya.

Semua statement itu memang benar. Bila diterjemahkan maksud tersiratnya adalah seorang pahlawan tidak berbeda dengan orang biasa. Cuma bedanya adalah keberanian yang dimilikinya lebih besar daripada orang lain. Seorang pahlawan sejatinya memiliki nyali yang lebih menonjol dibandingkan orang lain untuk menyelamatkan dan memenuhi kepetingan umum di atas kepentingannya sendiri.

Lantas, ketika negara ini sudah merdeka secara de facto dan de jure sejak tahun 1945 yang lalu, apakah negara ini tidak menciptakan bibit-bibit pahlawan baru? Karena meski perang telah usai, sesungguhnya masih ada perang-perang lain yang dihadapi bangsa ini, dan ada pahlawan-pahlawan yang tidak pernah terukir nama dan gambarnya pada poster di sekolah-sekolah. Serta, tidak ada pula upacara untuk mengenang mereka.

Sebetulnya, ada beberapa sosok dalam keseharian kita yang bisa dianggap sebagai pahlawan. Sebab, cucuran keringat mereka secara tidak langsung memiliki faedah bagi orang banyak.

Sosok tersebut adalah para petugas kebersihan. Sebuah kota harus dilihat sebagai tempat yang asri dan enak dipandang oleh semua orang. Masalah kekotoran kota menjadi masalah besar bagi setiap kota di suatu daerah, begitu pula di Kota Banjar. Bahkan, bukan hanya di Indonesia saja, namun juga kota-kota lain yang ada di seluruh negara.

Tanpa figur-figur seperti para petugas kebersihan atau pasapon, mungkin kini semua kota di dunia menjadi lautan sampah akibat ulah orang-orang yang sembarangan membuang sampah di jalanan.

Tapi kehadiran mereka masih dianggap sebelah mata, dicibir, dan terkadang dimarjinalkan dari pemenuhan hak-hak yang seharusnya mereka peroleh. Berseragam kuning, beraroma busuk, kotor, dan kumal seringkali membuat orang menganggap remeh keberadaan mereka. Padahal mereka merupakan subjek yang tidak kalah pentingnya.

Mereka bekerja untuk kepentingan umum, sedangkan kepentingan diri mereka sendiri harus terabaikan. Di Kota Banjar sendiri, aktifitas mereka mulai terlihat usai melaksanakan sholat Shubuh.

Dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, sejak pagi buta petugas pasapon selalu setia menjalakan tugas demi terciptanya kebersihan dan kindahan kota. Seperti halnya dilakukan Mimi, Ratih dan Yuli. Mereka adalah sebagian petugas penyapu jalan yang ada di Kota Banjar.

Selain petugas penyapu jalan, ada pula petugas kebersihan khusus mengangkut sampah. Mereka mengangkut sampah yang sudah terkumpul di setiap jalur opsih, diantaranya jalan protokol, kawasan pasar, terminal, stasiun KA, taman alun-alun, komplek perkantoran pemerintah, sekolah, hingga sampah di wilayah permukiman penduduk. Seperti yang biasa dilakukan Wawan, Rosid, Iwan, dan petugas kebersihan lainnya.

Mungkin mereka tidak menyadari apa yang dilakukannya setiap hari itu sangat berguna bagi orang lain. Maka pantaslah para petugas kebersihan disebut sebagai pahlawan masa kini. ***

Itel A95 5G Telah Rilis di India dengan Dimensi 6300 dan Harga di Bawah 2 Jutaan

Itel A95 5G Telah Rilis di India dengan Dimensi 6300 dan Harga di Bawah 2 Jutaan

Itel kembali merilis smartphone terbaru yang saat ini memasuki pasar di India. Produk tersebut adalah Itel A95 5G yaitu kelanjutan dari Itel A80 yang...
Peternak Ayam Terancam Merugi

Akibat Harga Anjlok Peternak Ayam Terancam Merugi, Begini Kata DKP3 Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan atau DKP3 Kota Banjar, menyampaikan beberapa faktor penyebab yang mengakibatkan harga ayam di tingkat peternak anjlok, sehingga...
Tembok Rumah Semi Permanen

Tembok Rumah Semi Permanen Milik Warga Kota Banjar Ambruk, Penghuni Diungsikan Sementara

harapanrakyat.com,- Diduga karena sudah lapuk dan kondisi tanah labil, tembok rumah semi permanen milik Eti Rohaeti, warga  Lingkungan Banjarkolot, Kelurahan Banjar, Kecamatan Banjar, Kota...
Dugaan Korupsi Tunjangan Rumah

Eksponen FPSKB Tanggapi Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumah Dinas DPRD Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Eksponen Forum Peningkatan Status Kota Banjar (FPSKB) Kota Banjar, Jawa Barat, menanggapi kasus hukum yang menjerat DRK, Ketua DPRD Kota Banjar dalam dugaan...
Pohon Tumbang di Sumedang

Pohon Tumbang di Sumedang Tutup Sebagian Badan Jalan, Arus Lalin Sempat Tersendat

harapanrakyat.com,- Sebuah pohon tumbang di Sumedang, Jawa Barat, menutup sebagian badan jalan jalur nasional Bandung-Cirebon. Pohon tersebut tumbang akibat hujan deras dan angin kencang...
Dirumorkan Jadi Calon Pelatih di SEA Games 2025, Nova Arianto Pilih Fokus ke Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17

Dirumorkan Jadi Calon Pelatih di SEA Games 2025, Nova Pilih Fokus ke Timnas Indonesia untuk Piala Dunia U-17

Belakangan beredar kabar bahwa Nova Arianto akan menjadi calon pelatih Timnas Indonesia U-23 untuk ajang SEA Games 2025. Sebagai informasi, SEA Games akan berlangsung...