(Akibat Minimnya APBD II Ciamis)
Ciamis, (harapanrakyat.com),– Pembangunan infrastruktur pertanian di Kab. Ciamis masih tergolong minim. Hal itu terjadi lantaran anggaran untuk infrastruktur yang sangat terbatas. Selama ini, pembangunan sektor pertanian di Ciamis masih banyak ditopang dari dana APBD Propinsi dan APBN.
âHampir 80 persen pembangunan infrstruktur pertanian di Ciamis rusak. Sementara anggarannya minim. Itu artinya, ajuan pembangunan harus banyak bersumber dari pusat dan propinsi,â ungkap Kepala Dinas Pertanian Kab. Ciamis, Ir. Endang Supardi, beberapa waktu lalu.
Meski begitu, Endang mengaku, pihaknya dengan sekuat tenaga berusaha untuk tetap menyukseskan program pembanguna sektor pertanian di wilayah Kab. Ciamis. Diantaranya, Program Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), yang beberapa waktu lalu mendapatkan prestasi.
âSelain masalah infrastruktur, yang menjadi kendala juga masalah iklim. Banyak area pesawahan banyak yang harus bersumber dari irigasi teknis, selama ini sawah tersebut masih mengandalkan air hujan,â katanya.
Ditemui terpisah, Kepala Bidang SDM Dinas Pertanian Ciamis, Ir. Tini Lastinawati, mengatakan, pihak Kementrian Pertanian RI akan segera melakukan program pemutahiran data pembangunan infrastruktur pertanian di Ciamis.
âProgramnya dari pusat. Jadi, kami hanya mengajukan saja. Dengan data tersebut nantinya kami mudah memetakan mana irigasi yang harus dibangun,â ungkapnya.
Tini menambahkan, proses pemutahiran data tersebut akan berkejasma dengan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Jawa Barat (Jabar). Karena untuk irigasi Primer dan skunder merupakan kewenangan pihak Sumber Daya Air dan Miniral Dinas Bina Marga.
âSementara Distan diberi kewenangan untuk membangun saran tersier saja,â katanya.
Masih menurut Tini, dari data penanganan irigasi Desa di Kab. Ciamis selama tahun 2011, diperoleh angka sekitar 250.864 meter dengan kondisi baik, 156.193 meter kondisi rusak ringan dan 203.516 meter rusak berat.
âDengan pemutahiran data tersebut, kita bisa melakukan pemetaan untuk pembangunan dan penangannya,â pungkasnya. (DK)