Ciamis, (harapanrakyat.com),- Akibat jumlah pelanggan belum mencapai kuota 60 persen, PDAM Tirta Galuh Ciamis enggan memproduksi air minum kemasan, baik kemasan botol, gelas maupun galon. Padahal dengan ongkos produksi Rp. 2.800 permeter kubik, keuntungan yang akan diperoleh PDAM Tirta Galuh sangat menggiurkan.
Pengawas PDAM Tirta Galuh, Sukomo SE, Senin (8/10), mengatakan, merujuk pada data Perpamsi (Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia) tahun 2010, saat ini PDAM Tirta Galuh Ciamis baru mampu melayani 30 persen, dari total 395.2419 pelanggan.
Menurut Sukomo, angka pencapaian pelayanan yang belum mencapai 60 persen tersebut, diakibatkan infrastruktur layanan, seperti pipa transmisi dan pipa distribusi serta ketersediaan sumber air baku yang belum memadai
Sukomo menuturkan, sesuai dengan visi dan misinya, PDAM Tirta Galuh harus bisa melayani kebutuhan air sehat bagi masyarakat Ciamis. Dengan syarat, tidak hanya berorientasi pada profit/ keuntungan semata.
“Air salah satu komoditas strategis yang harus dikuasai negara untuk kepentingan masyarakat. Meskipun ada biaya abudemen untuk air, akan sangat berbeda filosofinya kalau kami memproduksi air mineral,” paparnya.
Sukomo menjelaskan, menurut aturan dari Perpamsi, PDAM Tirta Galuh dilarang memproduksi air mineral dalam kemasan, selama kuota layanan bagi pelanggan belum mencapi target.
“PDAM Tirta Galuh memiliki target sampai tahun 2014, pencapaian layanan bagi pelanggan bisa mencapai kuota 60 persen,” imbuhnya.
Menindaklanjuti hal itu, PDAM akan berkonsentrasi membangun sarana air di wilayah Cihaubeuti, untuk menunjang pengolahan air di Sindangrasa, Ciamis Utara, termasuk hingga Kawali. Kemudian, pembangunan sarana di wilayah Banjarsari Padaherang, Purwadadi, Mangunjaya, dan Lakbok juga akan menjadi prioritas.
Pejabat Eselon III Pemkab. Ciamis yang namanya enggan dikorankan, mengatakan, sebaiknya PDAM Tirta Galuh Ciamis segera memproduksi air mineral. Jika Perhutani saja bisa, kenapa PDAM tidak? (dk)