Banjar, (harapanrakyat.com).- Setelah Uji Kempetensi Guru (UKG) tahap pertama hasilnya tidak memuaskan, kini, UKG tahap kedua jenjang SMK dan SLB yang dilaksanakan pada tanggal 3-4 Oktober kemarin, diprediksikan hasilnya pun masih jauh dari harapan. Belum mahirnya mengoperasikan komputer menjadi kendala utama para peserta.
Kasubag. Kepegawaian Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Banjar, Nedi, S.IP,M.SI., mengatakan, pada pelaksanaan UKG tahap kedua diikuti sebanyak 110 peserta.
Dari jumlah peserta sebanyak itu, hampir keselurahan nilai yang didapat rata-rata belum mampu mencapai nilai maksimal. Untuk nilai tertingginya hanya menembus angka 6 koma, namun tetap saja tidak akan berimbas pada tunjangan.
âKami baru bisa memprediksi saja bahwa nilai UKG tahap kedua hasilnya sama seperti UKG tahap pertama. Tetapi kami belum bisa umumkan sekarang-sekarang ini, sebab harus disusun dari nilai terbesar sampai yang terkecil, selanjutnya akan diserahkan ke LPMP terlebih dahulu untuk dikaji sistem kelemahannya dimana,â kata Nedi, Senin (8/10).
Pada UKG tahap kedua ini, lanjutnya, ada 20 guru dari jenjang SMK dan SLB yang tidak bisa mengikuti UKG tahap kedua sesuai dengan jadwal. Penyebabnya adalah belum validnya data dari para peserta tersebut.
Meski begitu, pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap mereka untuk mengikuti UKG ulangan pada 20 Oktober mendatang, bertempat di SMKN 1 Banjar.
Selain itu, untuk UKG tahap ketiga yang akan dilaksanakan akhir Nopember 2012 nanti, dengan pesertanya meliputi para Pengawas dan Kepala Sekolah, diharapkan dapat mencapai nilai maksimal, serta mampu memperlihatkan ke-profesionalitasannya.
âKemudian, kami juga mengharapkan agar kedepannya guru-guru terus meningkatkan profesionalitas, dan meningkatkan kemahiran mengoperasikan komputer. Karena dengan alasan yang sama, para guru tersebut bukan tidak mampu dalam bidang keilmuannya, tapi penyebab utama kegagalan mereka akibat belum mahir mengoperasikan komputer,â harapnya.
Nedi menambahkan, bahwa nilai UKG yang didapat di daerah sama dengan di tingkat provinsi, yaitu hasilnya belum sesuai harapan. Guna mencapai nilai maksimal, maka sebanyak kurang lebih 10.000 guru se-Jawa Barat rencananya akan diikutsertakan dalam pendidikan dan latihan (Diklat) pada awal tahun 2013 mendatang. (HND)