Rabu, April 23, 2025
BerandaBerita Terbaru“WANI PIRO ?”

“WANI PIRO ?”

Cobalah engkau beranjak dari kursi, pergilah ke cemin. Sejenak saja. Tataplah wajahmu, badanmu, pakaianmu, dan seluruh penampilanmu. Setidaknya, engkau bisa menyadari satu hal saja : bahwa potongan rambutmu yang seperti itu, jenis dan warna baju dan celana, juga seluruh benda yang menempel di badanmu semuanya, adalah sesuatu yang engkau pilih sesuai dengan kesenanganmu.

Kemudian kalau engkau sempat, edarkanlah setiap pandangmu ke setiap isi ruang di rumahmu. Perhatikanlah perabot-perabot, benda-benda, barang-barang, dan hiasan yang memperindah rumahmu. Ingatlah sebentar di mana dan kapan engkau membelinya atau memperolehnya. Dan pakai hasil dari apa dan dari mana.

Lalu… , kembali kepada suatu kesadaran yang tadi itu, bahwa semua benda itu engkau pilih, untuk engkau miliki berdasarkan kesenanganmu. Kesenangan. Kesukaan. Selera. Kemauan. Keinginan. Kepentingan. Serta ingatlah segala kata dan istilah yang sejenis atau sewilayah makna dengan itu. Kemudian hitunglah, kalau engkau berkenan dan sempat, seberapa besar peran kesenangan. Dan, akhirnya coba engkau renungkan bagaimana sesungguhnya sikap batinmu, sikap pikiran dan jiwamu, terhadap kesenangan dan ketidak senangan.

Renungkan terhadap senang dan tidak senang, bisa mengantarkanmu kepada kenyataan tentang seberapa jauh engkau terikat pada kesenangan pribadimu serta berapa jauh engkau cenderung menolak kesenangan hatimu.

Engkau membeli pakaian itu karena engkau menyenanginya. Engkau membeli barang dan perabot itu karena engkau menyenanginya. Dan, engkau tidak memilih ini serta tidak membeli itu kerena engkau tidak menyenanginya.

Apakah engkau menjadi Wali Kota atau menjadi Bupati, Gubernur, DPR/D, bahkan jadi Presiden karena menyenanginya ? Apakah engkau lahir ke dunia ini kerena engkau menyenanginya ? Dan, apakah engkau nanti meninggalkan dunia ini karena engkau menyenanginya ?

Apakah engkau menyenangi menjadi buruh pabrik ? Pada dasarnya, tidak. Engkau sebenarnya terpaksa menjadi buruh pabrik, karena engkau perlu memperjuangkan hidup. Engkau senangnya menjadi Wali Kota atau Bupati kerenkan, yaa jadi anggota DPR atau DPRD, Gubernur masih bolehlah. Kalau mungkin jadi Presiden. Tapi tidak mudah, sehingga engkau memerlukan perjuangan untuk apa yang engkau ingin menjadi apa ? Tapi masyarakat yang akan mendukungnya sekarang sudah pragmatis, tidak cukup cuma janji. Mereka bilang wani piro !

Karena apa ? Pertama bila sudah dalam singgasana kekuasan banyak pemimpin yang lupa pada janjinya. Sebelum mereka menjadi orang yang berkuasa, mereka berakting, menjadi orang baik-baik pencitraan lewat baliho yang terpampang besar-besar di pinggir jalan, “mohon dukungan dan doa restu”. Tapi setelah jadi yang ia inginkan. Kumaha aing wae…..brooo.

Pilkada. Pilgub. Pilleg. Pilpres tidak lama lagi ada yang setahun atau dua tahun lagi. Ada dua masalah yang harus diperhatikan memilih pemimpin baru, dan masa akhir jabatan. Semua ini tujuannya dalam upaya meningkatakan kesejahteraan rakyat.

Bagi para kandidat yang ingin ikut dalam audisi menjadi pemimpin pemerintahan harus punya visi (mimpi), tujuan untuk mensejahterakan rakyat, sebaiknya mesti mengacu kata pribahasa “semboyan hari ini harus lebih baik dari kemaren, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini“. Itu alat buat pencitraan atau kampanye, dan membuat janji kepada rakyat soal visi yang dilaksanakan dalam misinya bila kelak mereka terpilih.

Bagi kepala daerah bila habis masa jabatannya, akan dituntut apa janji-janji beliau sewaktu kampanye, dan harus melaporkan hasil yang dicapai selama masa jabatannya kepada rakyat. Tentu mengacu pada aturan yang ada. Ulah kumaha engke, bisa jadi wani piro aah. ***

Begini Awal Mula Pengungkapan Kasus Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar

Begini Awal Mula Pengungkapan Kasus Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Kejaksaan Negeri Banjar, Jawa Barat, mengungkapkan awal mula pengungkapan kasus dugaan korupsi tunjangan rumah dinas dan tunjangan transportasi anggaran Sekretariat DPRD Kota Banjar...
Tumpukan Sampah di Perbatasan

Tumpukan Sampah di Perbatasan Cimalaka-Cisarua, Wabup Sumedang: Saya Bingung Kok Bisa Seperti Ini?

harapanrakyat.com,- Wakil Bupati Sumedang, M. Fajar Aldila kaget saat menemukan tumpukan sampah di perbatasan Cimalaka-Cisarua. Tepatnya di wilayah Kecamatan Cimalaka, Dusun Sukamantri, RW 08,...
Uang Tunjangan Rumdin

Rp 3,5 Miliar Dinikmati Berjamaah, Kejari Minta Anggota DPRD Kota Banjar Kembalikan Uang Tunjangan Rumdin

harapanrakyat.com,- Kejaksaan Negeri Banjar, Jawa Barat, meminta kepada anggota DPRD Kota Banjar periode 2017-2021 yang turut menikmati uang tunjangan rumdin (rumah dinas) dan tunjangan...
Pohon Ditanam di Bantaran Sungai

Upaya Menjaga Kelestarian Alam, Ratusan Pohon Ditanam di Bantaran Sungai Citanduy Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Jaga kelestarian alam, ratusan bibit pohon ditanam di bantaran Sungai Citanduy wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, saat peringatan Hari Bumi tahun 2025, Selasa...
Eliano Reijnders

Sosok Eliano Reijnders, Gelandang Timnas Indonesia Diincar Klub Selangor FC Malaysia

Kabar mengejutkan datang dari Malaysia, tepatnya dari Selangor FC yang rumornya tengah membujuk Eliano Reijnders untuk bergabung. Bahkan sudah ada juru transfer klub Malaysia...
Hari Jadi Sumedang ke-447

Paripurna Hari Jadi Sumedang ke-447, Bupati Paparkan Program Prioritas 100 Hari Kerja, Apa Saja?

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan program prioritas 100 hari kerja pemerintahannya bersama Wakil Bupati, M Fajar Aldila, dalam Rapat Paripurna Hari Jadi...