Ciamis, (harapanrakyat.com),- Minimnya sarana jaringan irigasi air di wilayah Kec. Tambaksari menjadi masalah serius bagi petani. Apalagi, saat ini mereka harus menghadapi musim kemarau panjang, buntutnya tanaman padi milik mereka terancam gagal panen akibat kekeringan.
Asa, petani asal Kec. Tambaksari, beberapa waktu yang lalu, mengatakan, panen pada musim kali ini tidak sebagus tahun yang lalu. Menuru dia, kebanyakan sawah milik petani dilanda kekeringan.
Padahal, lanjut Asa, luas area persawahan di Kec. Tambaksari mencapi 700 hektar. Tentunya kekurangan air, pada saat seperti ini sangat menghambat roda perekonomian di tingkat petani padi.
âKami berharap Pemerintah Kab. Ciamis bisa menyediakan saluran irigasi untuk lahan sawah di Kec. Tambakari. Pada musim-musim sebelumnya, petani hanya mengandalkan air hujan turun. Sementara musim kemarau sekarang, sawah kami tidak bisa mendapat pengairan,â ungkapnya.
Kabid Serelia dan Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kab. Ciamis, Yayat, belum lama ini, mengatakan, selama musim kemarau panjang, petani padi di Kec. Tambaksari terpaksa harus gigit jari, lantaran pasokan air tidak bisa mencukupi kebutuhan.
Seandainya saja ada salura irigasi, kata Yayat, para petani bisa menggarap lahan atau sawah mereka dengan maksimal. Karena hal itu akan berkaitan erat dengan tingkat produksi padi dan beras di wilayah setempat.
Di tempat terpisah, Kabid Sumberdaya Air Dinas Binamarga Kab. Ciamis, Agus Komara membenarkan, wilayah Kec. Tambaksari belum memiliki saluran irigasi khusus untuk mengairi lahan pertanian.
Agus menjelaskan, untuk menyediakan saluran irigasi, diperlukan persiapan jalur terlebih dahulu. Dan hal itu juga bergantung terhadap ada atau tidaknya mata air yang bisa dijadikan sumber kebutuhan para petani.
âJika hanya membuat saluran irigasi saja mudah. Tapi, kalau airnya tidak ada, kan jadi percuma,â katanya.
Kepada HR, Agus menuturkan, banyak saluran irigasi di Kab. Ciamis tidak berfungsi, dikarenakan sumber air yang ada tidak cukup untuk mengaliri lahan pertanian. Untuk itu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan saluran irigasi yang mengalami kekeringan.
Agus menambahkan, debit air Sungai Citanduy, untuk kebutuhan daerah Lakbok dan Padaherang tidak cukup untuk menutupi kebutuhan pasokan air. Akibatnya, banyak lahan pesawahn di daerah tersebut yang mengalami kekeringan. (es)