Banjar, (harapanrakyat.com),- Kemarau panjang menyebabkan sumur-sumur warga di Dusun Rancabulus, Desa Rejasari, Kecamatan Langensari, Kota Banjar mengering. Akibatnya, akhir-akhir ini warga mengalami kekurangan air bersih.
Terpaksa untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, kakus (MCK) sehari-hari, sejumlah warga Rancabulus harus mengandalkan pasokan air dari aliran Sungai Citanduy yang berwarna, dan kotor.
Maya (22), warga Rancabulus, menuturkan, penggunaan air sungai sudah dilakukannya sejak sebulan terakhir. Ia bersama warga lainnya terpaksa menggunakan air sungai yang cukup kotor untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
âUntuk kebutuhan MCK saja kami menggunakan air sungai ini. Mau bagaimana lagi, air bersih yang biasanya keluar dari sumur, mengering karena kemarau. Kalau untuk air minum, kami masih bisa andalkan air isi ulang,” tuturnya.
Tidak dipungkiri oleh Maya, penggunaan air sungai Citanduy yang kondisinya cukup kotor tersebut, membuat mereka mengalami gatal-gatal. Selain sampah, air sungai Citanduy juga sering dijadikan tempat untuk membersihkan kerbau milik warga.
Senada dengan itu, Eti (47), warga setempat, meski jarak rumah dan sungai agak jauh, namun dia tetap memaksakan diri untuk pergi, khususnya ketika ingin mencuci pakaian dan mandi.
Menurut Eti, di waktu kemarau panjang seperti sekarang ini, biasanya kebanyakan warga saat pagi dan sore, tumplek di sungai Citanduy untuk keperluan mandi dan nyuci pakaian. Ditambah lagi, dengan kegiatan penambangan pasir dan gembala kerbau. âMeski agak terkesan kotor, warga tetap saja pergi ke sungai,â pungkasnya. (deni)