Moral, saat ini jelas sekali masyarakat sedang mengalami degradasi moral, yang diakibatkan oleh situasi peliknya politik di negeri ini sehingga kita sebagai masyarakat mendapat imbasnya. Seperti halnya negara mengalami krisis ekonomi, maka masyarakat akan mengalami dampaknya. Begitu juga dengan krisis moral (amoral) yang disadari maupun tidak masyarakat akan menerima efeknya.
Kita prihatin dengan kondisi kehidupan di Indonesia, lalu sebagian masyarakat kita melampiaskan dengan sumpah serapah juga caci maki, bahkan yang lebih jauh menghina bangsa sendiri. Maka bisa disebutkan kitapun mengalami penurunan moral.
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral, artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.
Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. Apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.
Moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara hati, serta nasihat, dll.
Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait dengan nilai-nilai baik dan buruk.
Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989: 592), moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila. Secara terminologis, terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya berbeda. Widjaja (1985: 154) menyatakan bahwa moral adalah ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan (akhlak). Al-Ghazali (1994: 31) mengemukakan pengertian akhlak, sebagai padanan kata moral, sebagai perangai (watak, tabiat) yang menetap kuat dalam jiwa manusia dan merupakan sumber timbulnya perbuatan tertentu dari dirinya secara mudah dan ringan, tanpa perlu dipikirkan dan direncanakan sebelumnya.
Kita memahami akan arti moral, saat kita menggagas revolusi moral diri kita, maka hanya diri kita yang tahu jawaban tersebut. Mari kita merevolusi moral kita, baik secara individu atau kesadaran bersama. Bila saja gagasan ini ini dilakukan secara kolektif, maka bangsa ini kelak akan memiliki masyarakat yang bermoral. Sehingga masa depan bangsa diisi oleh pemerintah yang bermoral, bagaimana pun pemerintah adalah bagian kecil dari masyarakat.
Saat ini adalah waktu yang tepat untuk merevolusi moral masyarakat. Menuju masa pencerahan bangsa, menuju era tertbitnya sang mentari untuk menyinari sebuah bangsa yang sudah tercerah jiwanya sehingga kegelapan tidak selalu membayangi bangsa ini. Karena masyarakat menghendaki era pencerahan bangsa dengan memiliki bekal moral dan pola pikir/paradigma baru untuk menjadi manusia yang manusiawi. ***