Ciamis, (harapanrakyat.com),- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis, H. Asep Roni, meminta agar pada pembagian domba bantuan Gubernur (Ban-Gub) tahap kedua nanti, pihak rekanan bisa menyediakan domba sesuai dengan spek yang tertera dalam nota lelang.
Roni mengaku sangat menyayangkan kondisi domba Ban-Gub yang diterima 140 kelompok, pada pembagian tahap pertama. Soalnya, domba-domba bantuan tersebut tidak sesuai dengan harapan, yakni kondisinya kurus dan berpenyakit.
Menurut Roni, padahal sudah jelas disebutkan dalam aturan saat lelang, spek domba harus memiliki beban atau berat badan antara 25 hingga 30 kilogram. Namun pada kenyataannya, menurut laporan dari kelompok, domba yang mereka terima memiliki berat antara sekitar 15 sampai 20 kilogram.
Pada kesempatan yang sama, Roni juga menilai, pihak ketiga atau rekanan tidak memperhatikan isi dari nota lelang. Akibatnya, pengadaan juga distribusi domba Ban-Gub, tidak sesuai dengan harapan.
Lebih lanjut, Roni juga meminta Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Kab. Ciamis, memilah kelompok penerima, yang kemudian disesuaikan dengan keputusan Bupati Ciamis.
“Jangan sampai, ada kelompok yang tidak jelas, tidak memiliki SK menerima bantuan, justru mendapatkannya,” ungkapnya.
Selain itu, dia juga berharap, baik kepada pihak BP4K, sebagai fasilitator, ataupun pihak rekanan, dapat menyediakan hewan atau domba yang bersertifikat. Agar kualitas domba bantuan itu lebih bisa terjamin.
Anggota Komisi II DPRD Kab. Ciamis, Iwan M. Ridwan, mengatakan, harus ada proses karantina bagi hewan Ban-Gub, (bibit ikan dan domba), sebelum bantuan tersebut diberikan kepada kelompok penerima.
Dalam karantina itu, kata Iwan, hewan domba atau ikan bantuan mendapat pemeriksaan khusus dari dokter hewan. Dengan begitu, hewan-hewan tersebut dapat diketahui apakah berpenyakit atau tidak. Setelah lolos uji, baru hewan bantuan dari gubernur bisa disalurkan.
Iwan berharap, pada penyaluan bantuan domba tahap kedua nanti, pihak BP4K dan rekanan tidak berlaku asal-asalan, seperti halnya pada pembagian domba dan bibit ikan ban-gub yang diterima kelompok pada tahap pertama.
Di tempt berbeda, Kepala BP4K Kab. Ciamis, H. Wasdi, mengatakan, pihaknya akan berupaya lebih selektif dalam kegiatan pengadaan bantuan domba dan ikan, yang akan dilaksanakan pada tahap kedua.
“Kami juga mengharapkan agar yang memenangkan pengadaan tersebut, bisa menyediakan domba juga ikan, sesuai dengan harapan dan aturan yang sudah ditentukan dalam lelang. Dengan begitu, kelompok penerima tidak lagi akan terbebani,” ungkapnya.
Selain itu, Wasdi juga menegaskan, BP4K akan memperhatikan kelompok penerima, sesuai dengan SK Bupati, dan kelompok yang sudah direkomendasikan melalui Partai Politik sejak lama. (es)