Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pasokan air ke sawah milik petani di Kec. Pamarican Kabupaten Ciamis Jawa Barat mulai berkurang. Akibatnya, area pesawahan mengering, bahkan aktifitas pertanian di wilayah tersebut, tepatnya di Desa Bantardawa, menjadi kurang produktif.
Kusnita, warga Desa Bantardawa, Sabtu (31/6), mengatakan, kondisi padi di sawah miliknya, sudah memasuki masa keluar bulir. Akan tetapi, akibat kurangnya air pertumbuhan tanaman padi menjadi kurang maksimal.
Dia memperkirakan, kurangnya pasokan padi kali ini disebabkan musim kemarau yang melanda wilayah tersebut. Kusnita juga mengungkapkan, kemungkinan hasil panen padi pada tahun ini menurun drastis.
Pada kesempatan itu, Kusnita mengaku khawatir, seandainya kekeringan di wilayan Desa Bantardawa tidak segera diantisipasi, bisa dipastikan petani setempat akan mengalami gagal panen.
Sementara ini, untuk menghadapi kekeringan atau kurangnya pasokan air, petani Desa Bantardawa menyedot air secara bergiliran, dari Sungai Ciseel. Dengan begitu, kebutuhan pasokan air untuik mengairi sawah milik petani masih bisa terpenuhi.
“Hanya saja, jika hal itu dilakukan terus menerus, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk menyedot air,” ujarnya.
Senada dengan itu, Jumad, petani Desa Bantardawa, mengatakan, sawah seluas 4 hektar miliknya terancam gagal panen. Alasannya, pasokan air ke sawah tersebut kurang memadai, sehingga membuat media tanaman padi menjadi kering.
“Bisa dibayangkan, berapa kerugian yang harus ditanggung dari sawah seluas itu. Begitu juga jika harus menyedot air dari Sungai Ciseel, berapa biaya yang harus dikeluarkan,” katanya.
Di temui terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kab. Ciamis, melalui Kabid Serelia dan Tanaman Pangan, Yayat, Senin (2/7), menjelaskan, pihaknya akan memberikan bantuan, berupa alat penyedot air, untuk mengatasi kekeringan.
“Harapannya, dengan bantuan itu, hasil panen pada musim kali ini bisa bagus. Selain itu, petani bisa mengendalikan pemenuhan kebutuhan pasokan air di wilayah tersebut,” ungkapnya.
Yayat menghimbau agar para petani tidak khawatir terhadap ancaman gagal panen. Namun, dia meminta agar petani terus berkordinasi, salah satunya seperti berbagi informasi dengan Dinas Pertanian. (es)