Rabu, April 23, 2025
BerandaBerita TerbaruPancasila Terabaikan

Pancasila Terabaikan

Indonesia harus belajar untuk mengelola perbedaan, termasuk konflik, yang tidak jarang menimbulkan kekerasan dan kerusakan. Bangsa Indonesia yang majemuk dari segi suku, agama, etnik, dan lainnya bukan lagi wacana, melainkan fakta yang harus diterima.

Jum’at 1 Juni pekan lalu, kita memperingati hari lahir Pancasila Juni 1945. Bung Karno menyampaikan pokok-pokok pikiran ke-Indonesian yang kemudian hari menjadi ideologi negara. Pancasila menjadi jiwa segala kebijakan atau menjadi keputusan politis kenegaraan. Lambang Garuda Pancasila, menjadi petunjuk mengelola kekuasaan.

Kenyataannya, selama 32 tahun orde baru, Pancasila dibelokan untuk mempertahankan kekuasaan. Di era reformasi, Pancasila tidak lagi dilafalkan dalam pidato resmi, penataran, ataupun mata pelajaran/mata kuliah, bahkan terkesan sengaja dilupakan.

Manakah ukurannya ? Dari keputusan-keputusan politik yang tidak didasarkan atas keadilan bagi rakyat. Padalah keadilan sosial lahir dari isi Pancasila, kedua kaki Garuda Pancasila yang menyengkram Bhineka Tungga Ika melambangkan kekuasaan negara berpijak pada ke bhinekaan.

Banyak sudah analisa mendalam tentang Pancasila, yang semua bermuara pada memperkuat, memperyakin, dan menegaskan pilihan Pancasila sebagai ideologi negara. Yang terjadi, memang bahkan merujuk pada praksi kenegaraan sejak reformasi digulirkan, ada yang menyebut Pancasila berada di ujung tanduk, artinya kalau terus dibiarkan, bisa lepas.

Lepas dalam arti dilupakan, bagian dari keteledoran kita merawatnya, ancaman yang bisa melemahkan pilar-pilar eksistensi Negara Republik Indonesia. Padahal, bangunan negara yang disadarkan secara kokoh dan kukuh atas pilar-pilar itu masih dalam proses pembentukan/penyempurnaan.

Upaya revitalisasi Pancasila yang riuh diwacanakan, hadirnya pusat-pusat studi Pancasila diberbagai perguruan tinggi, niscaya merupakan dari bagian merawat ideologi negara. Partai tanpa ideologi saja jelas tanpa dasar berpijak, apalagi ideologi negara yang dibiarkan merana.

Revitalisasi Pancasila harus diwujudkan dalam mengembalikan kebijakan politik yang menempatkan rakyat sebagai pusat. Praksi politik yang sehat tentu bukan silang pendapat di tribun-tribun kekuasaan dan media, bukan pencitraan demi kelanggengan kekuasaan oliargi dan dinasti keluaraga, melainkan yang menghasilkan perbaikan kualitas hidup rakyat.

Reformasi yang intinya perubahan perlu juga diwujudkan dalam perbaikan hak-hak asasi, yang diantaranya dalam bentuk kualitas kehidupan rakyat. Perasaan tidak hadirnya pemerintah, keteledoran berbagai kebijakan, maraknya korupsi, merupakan reperkusi sikap ketidak berpihakan kekuasaan kepada rakyat.

Ketika kita mencari-cari calon-calon pemimpin nasional, tentu nuasa upaya kita menjaga “Pancasila Tidak Terabaikan” masuk kotak sebagai bagian dari rujukan terpenting. ***

Pohon Ditanam di Bantaran Sungai

Upaya Menjaga Kelestarian Alam, Ratusan Pohon Ditanam di Bantaran Sungai Citanduy Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Jaga kelestarian alam, ratusan bibit pohon ditanam di bantaran Sungai Citanduy wilayah Kota Banjar, Jawa Barat, saat peringatan Hari Bumi tahun 2025, Selasa...
Eliano Reijnders

Sosok Eliano Reijnders, Gelandang Timnas Indonesia Diincar Klub Selangor FC Malaysia

Kabar mengejutkan datang dari Malaysia, tepatnya dari Selangor FC yang rumornya tengah membujuk Eliano Reijnders untuk bergabung. Bahkan sudah ada juru transfer klub Malaysia...
Hari Jadi Sumedang ke-447

Paripurna Hari Jadi Sumedang ke-447, Bupati Paparkan Program Prioritas 100 Hari Kerja, Apa Saja?

harapanrakyat.com,- Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir menyampaikan program prioritas 100 hari kerja pemerintahannya bersama Wakil Bupati, M Fajar Aldila, dalam Rapat Paripurna Hari Jadi...
Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

Pengakuan Oknum Dokter Cabul Lecehkan 4 Orang, Tapi yang Lapor ke Polres Garut Ada 5, Kok Bisa?

harapanrakyat.com,- Pengakuan MSF oknum dokter yang menjadi tersangka kasus pelecehan terhadap pasien ibu hamil di Garut berikan keterangan berbeda kepada penyidik. MSF mengakui perbuatannya,...
Hari Bumi ke-55

Begini Cara Siswa MAN 2 Pangandaran Peringati Hari Bumi ke-55

harapanrakyat.com,- Dalam rangka memperingati Hari Bumi ke-55, siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Pangandaran, Jawa Barat, melakukan penanaman pohon matoa di sekitar kampus MAN 2...
Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

Wali Kota Banjar Soal Dugaan Korupsi Tunjangan Rumdin DPRD; Kita Hormati Proses Hukum Berjalan 

harapanrakyat.com,- Walikota Banjar, Jawa Barat, Sudarsono, menanggapi kasus hukum yang menimpa Ketua DPRD Kota Banjar DRK. Pimpinan wakil rakyat beberapa periode tersebut terlibat dalam...