Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Kesadaran masyarakat Kab. Ciamis akan budaya sunda mulai terasa berkurang. Salah satunya terlihat dari minimnya penggunaan pakaian adat sunda. Padahal, Ciamis merupakan wilayah dengan kultur mayoritas warganya berdarah sunda.
Hal itu diungkapkan Anggota DPRD Kab. Ciamis, Dadang Kusmayadi, belum lama ini. Dia menyayangkan, adat sunda tidak lagi terlihat di daerahnya sendiri. Bahkan, kata dia, banyak diantara kesenian sunda yang sudah mulai luput dari perhatian pemerintah.
Menurut Dadang, Pemkab. Ciamis setidaknya memberikan perhatian terhadap kelestarian sunda, karena sunda merupakan jati diri Ciamis. Salah satunya dengan menerapkan penggunaan pakaian adat sunda dalam momen-momen penting.
“Termasuk, menerapkan aturan penggunaan seragam/ pakaian sunda kepada para PNS. Seperti halnya ketika PNS diwajibkan untuk menggunakan baju/ seragam batik,” ungkapnya.
Lebih jauh Dadang mengutarakan, budaya berpakaian sunda sudah jarang ditemui. Pengunaan pakaian sunda hanya terlihat sesekali dalam acara pernikahan. Sementara dalam momen/ even lain juga tidak, apalagi untuk pakaian sehari-hari.
Senada dengan itu, Wakil Ketua DPRD Ciamis, Gandjar M. Yusuf, mengatakan, sangat setuju jika Pemerintah Kab. Ciamis menerapkan aturan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk menggunakan pakaian sunda.
Gandjar menjelaskan, penggunaan pakaian adat sunda bisa juga disesuaikan dengan mode/ gaya pakaian jaman sekarang. Dengan kata lain, selain bergaya, juga bisa melestarikan salah satu budaya sunda, khususnya dalam berpakaian.
“Bahkan, kalau perlu anggota Dewan juga menggunakan pakaian adat sunda, dalam kegiatan sehari-harinya,” pungkasnya. (es)