(Gara-gara Akses TPA Purbahayu Ditutup warga)
Ciamis, (harapanrakyat.com),- Puluhan ton sampah mulai menggunung di Kantor UPTD Ciptakarya Tataruang dan Kebersihan Wilayah Pangandaran. Hal itu terjadi lantaran akses menju TPA Purbahayu rusak, dan ditutup oleh warga selama beberapa pekan.
Kasie Kebersihan, Dinas Ciptakarya Tataruang dan Kebersihan Kab. Ciamis, Senin (21/5), H. D Mardani S.Sos., membenarkan tumpukan sampah di Kantor UPTD Kebersihan Pangandaran sudah menggunung dan mengganggu lingkungan.
âKini, setiap hari sampah diangkut yang diangkut dari wilayah Pangandaran, kalipucang dan sekitarnya, terpaksa disimpan di halaman Kantor UPTD Kebersihan. Bahkan, keberadaanya sudah mengganggu, karena mengeluarkan bau tidak sedap,â katanya.
Menurut Mardani, pihaknya akan terus berupaya berkomunikasi dengan berbagai pihak, agar akses jalan menuju TPA Purbahayu kembali dibuka. Dia menilai, keberadaan sampah di UPTD Kebersihan, justru akan menimbulkan masalah baru.
âApalagi, kantor UPTD Kebersihan, berdekatan dengan pusat keramaian (pasar-red) dan sekolah,â ungkapnya.
Namun begitu, Mardani mengakui, bahwa pihaknya belum mendapatkan solusi yang pas. Soalnya, yang menjadi permasalahan masyarakat sekitar TPA Purbahayu adalah infrastruktur jalan yang rusak.
âSebenarnya. Duduk permasalahannya yakni akses jalan di Purbahayu mengalami kerusakan. Padahal, jalan itu merupakan jalan kabupaten. Dan masyarakat meminta Pemerintah Kab. Ciamis, untuk memperbaikinya terlebih dahulu,â tuturnya.
Mardani juga berharap, dengan perbaikan infrastruktur jalan Purbahayu, kegiatan pengangkutan sampah menuju TPA bisa kembali normal. Jadi, sampah-sampah rumah tangga tidak akan menggunung di halaman Kantor UPTD Kebersihan.
Warga Purbahayu yang enggan dikorankan, mengatakan, pentupan akses menuju TPA sengaja dilakukan warga. Alasannya, karena selama ini Pemkab. Ciamis belum juga memberikan perhatian, dan memperbaiki jalan tersebut.
Di tempat terpisah, Kasie Perbaikan Sarana Jalan dan Jembatan, Dinas Binamarga Kab. Ciamis, Taufik Gumelar, Senin (21/5), mengutarakan, perbaikan akses jalan Purbahayu-Pajaten belum bisa dilakukan pada tahun sekarang, meski agendanya sudah masuk dalam Dokumen Penggunaan Anggaran (DPA) tahun 2012.
âMemang sudah masuk DPA tahun anggaran 2012. Tapi, perbaikan jalan menuju TPA Purbahayu baru dilakukan tahun 2013. Karena, dari total 6 kilmeter, siswanya tingal 3 kilometer,â jelasnya.
Taufik menjelaskan, jalan rusak di wilayah Kab. Ciamis mencapai 780 kilometer. Jika dirata-ratakan, anggaran yang harus dihabiskan bisa mencapai Rp. 280 milyar. Sementara realisasi anggaran pertahun hanya mencapai Rp 20 milyar. Dengan begitu, perbaikan jalan tidak bisa dilakukan secara menyeluruh, karena keterbatasan anggaran tersebut.
Untuk tahun 2012, lanjut Opik, anggaran yang turun mencapai sekitar Rp. 30 milyar. Dan angaran tersebut hanya cukup untuk perbaiakan jalan sekitar 50 kilometer. Belum lagi, dibagi oleh 36 kecamatan, dan perbaikan di wilayah perkotaan. Sementara perbaikan di wilayah perkotaan bisa menelan biaya Rp 5 milyar.
âJadi, perbaikan jalan di Kab. Ciamis tidak bisa dilakukan secara menyeluruh. Karena harus digilir, menyesuaikan jumlah anggaran yang ada. Namun, untuk permasalahan akses jalan menuju TPA Purbahayu, kami paling baru bisa melakukan pengurugan saja. Dengan begitum akses bongkar muat sampah ke TPA bisa kembali berjalan,â pungkasnya. (es)