Ciamis, (harapanrakyat.com),- Laju pertumbuhan penduduk yang semakin padat saat ini berdampak semakin maraknya bisnis properti di wilayah kota baik yang dikelola swasta maupun oleh pemerintah. Disamping itu kebutuhan tempat tinggal semakin meningkat setiap tahunnya.
Dengan maraknya perumahan, menurut Wahyu alumni IAID Darussalam, mengatakan, maraknya bisnis properti atau perumahan di satu sisi memudahkan bagi mereka yang ingin memiliki rumah. Tapi, tidak mempunyai dana besar. Karena dengan membeli perumahan bisa dengan cara menyicil.
Di sisi lain juga, terkadang kurang tepat kalau di area pesawahan. Karena bisa mengurangi pendapatan pangan. Selain itu juga bisa mengurangi kualitas air alasannya karena air yang bagus harus di dukung dengan kualitas tanah dan pepohonan.
âKalau bisa, pembisnis properti kalau ingin membangun perumahan di daerah yang masih banyak resapan airnya, jadi ketika dibangun perumahan tidak terlalu berdampak. Karena air itu sebagai kebutuhan pokok manusia,â ujarnya.
Sementara itu, Nanang, konsumen perumahan Jati Indah Panyingkiran mengatakan, dengan adanya perumahan menjadikan alternatif bagi yang ingin memiliki rumah, terutama bagi yang baru menjalani rumah tangga.
âWalaupun cicilannya terbilang lama sampai 15 tahun, akan tetapi pembayarannya mudah karena bisa dicicil. Dan menurut saya dari pada mengontrak rumah yang nantinya juga rumahnya tidak akan menjadi hak milik. Lebih baik membeli secara diangsur, dan nantinya juga bisa menjadi hak milik,â pungkasnya. (DSW)