Berita Ciamis, (harapanrakyat.com),- Pelaksanaan pembangunan 3 lokal Ruang Kelas Baru (RKB) di Madrasah Aliyah (MA) Babussalam, di Kampung Cicurug Desa Mekarsari Kec. Cipaku, mengundang kecemburuan di tengah masyarakat.
Menurut warga, pembangunan RKB MA Babussalam kurang mendapat dukungan dari warga sekitar. Tidak hanya itu, tidak melibatkan orang tua murid dalam urusan rencana pembangunan dan pengembangan madrasah.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mekarsari, Ade Ridwan, Senin (21/5), mengatakan, menyinggung soal pembangunan RKB MA Babussalam, warga Mekarsari jadi apatis (tidak peduli).
Alasan Warga Cuek Pembangunan MA Babussalam Ciamis
Menurut Ade, alasan warga dan orang tua bersikap seperti itu, lantaran banyak warga dan orang tua tidak ikut diberdayakan oleh pihak madrasah dalam pembangunan tersebut.
Terlebih, warga mengira sumber dana pembangunan yang pihak madrasah peroleh berasal dari organisasi partai politik. Ade mengaku, tidak mempersoalkan asal/sumber dana tersebut. Tapi ia menegaskan, asal pembangunan terwujud dan hasilnya memuaskan.
Warga yang enggan dikorankan namanya mengatakan, penyebab munculnya sikap apatis/tidak peduli, adalah sikap pihak yayasan yang kurang melakukan pendekatan.
“Baik itu pendekatan melalui pertemuan formal atau informal. Padahal jika pihak yayasan menggelar pertemuan seperti itu, masyarakat bisa memahami kondisi yang dialami oleh pihak madrasah atau yayasan,” ungkapnya.
Ia juga menandaskan, masyarakat bisa memahami bahkan membantu pengembangan dan pembangunan madrasah. Hal itu, seandainya pihak yayasan sebagai pengelola melakukan komunikasi dan pendekatan kepada mereka.
“Selama ini, masyarakat seolah tidak mau peduli kepada pembangunan madarasah. Toh, pihak pengelola juga tidak menunjukkan sikap kooperatif (kerjasama) dengan masyarakat,” imbuhnya.
Telebih, kata dia, pembangunan tersebut tidak menyertakan papan informasi, yang di dalamnya memuat soal besaran anggaran pembangunan, waktu penyelesaian, dan informasi lainnya.
Sementara itu, Dana Mulyana, Tenaga Pengajar di MA Babussalam, Senin (21/5), mengungkapkan, sumber anggaran pembangunan madrasah berasal dari Bank Jabar Banten (bjb). Namun, terkait nominal, dia mengaku tidak mengetahuinya secara pasti.
Kepala MA Babussalam, Drs. Anwar, ketika dihubungi via telepon genggamnya, menganggap wajar terkait pro-kontra di tengah masyarkaat soal pelaksanaan pembangunan RKB Babussalam.
Anwar beralasan, soal pemasangan papan informasi, ia mengaku pihak madrasah masih banyak kesibukan. Sehingga, belum menyempatkan untuk membuat papan informasi pembangunan RKB madrasah.
Kepada HR, Anwar juga menanggapi soal keterlibatan masyarakat dan orang tua siswa dalam agenda pembangunan RKB. Dia juga mengakui, peran serta masyarakat dan wali murid memang kurang maksimal.
Namun, Anwar menegaskan, bahwa pihaknya akan berusaha mengedepankan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Termasuk masalah pembangunan RKB madrasah yang sudah masyarakat nantikan. (dji)