Oleh : H. Basir
Patut disyukuri bahwa Kota Banjar pada tahun 2011 berhasil meningkatkan produktivitas padi sawah yaitu 6,445 ton per ha, sehingga produksi mencapai 46.065 ton atau setara dengan 29.113 ton beras, terima kasih petani ku, terima kasih PPL ku yang telah berkarya nyata dalam upaya meningkatkan produksi padi. Produktivitas tersebut jauh melampaui sasaran/target Provinsi Jawa Barat hanya 6,33 ton per hektar. Sejak tahun 2009 Kota Banjar terus berupaya untuk meningkatkan produksi beras nasional sehingga berhasil dan akhirnya Bapak Walikota Banjar mendapat penghargaan dari Presiden RI dalam upaya meningkatkan produksi beras nasional (P2BN).
Keberhasilan tersebut sebaiknya tidak membuat kita terlena, mengingat tantangan pembangunan ketahanan pangan kedepan semakin besar. Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Banjar bahwa jumlah penduduk Kota Banjar tahun 2011 mencapai 197.338 jiwa, sedangkan tahun 2010 hanya 185.045 jiwa. Dari data tersebut jelas pertumbuhan penduduk di Kota Banjar cukup signifikan.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi, maka konversi lahan pertanian ke non pertanian setiap tahun terus meningkat yang akan berimbas pada lahan untuk perumahan, industri dan fasilitas publik lainnya sehingga berakibat terjadinya degradasi lahan dan kualitas air secara berkelanjutan, hal tersebut akan mempersulit upaya peningkatan produksi pangan, karena basis untuk memproduksi bahan pangan terkikis sedikit demi sedikit.
Berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian bahwa konsumsi pangan perkapita penduduk Jawa Barat sekitar 105 kg/kapita pertahun. Sedangkan di Kota Banjar konsumsi beras mencapai 108 kg/kapita pertahun. Angka tersebut cukup tinggi bila dibandingkan dengan konsumsi beras masyarakat ASEAN yang hanya sekitar 65-70 kg/kapita pertahun.
Fenomena tersebut menjadi salah satu dasar untuk pelaksanaan diversifikasi pangan dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap pangan pokok beras dengan sumber karbohidrat lainnya seperti jagung, singkong/ubi kayu, ubi jalar, ganyong, talas dlll. Sebagian kecil kegiatan nyata dari diversifikasi pangan adalah âOne Day No Riceâ. Di Kota Banjar sendiri kegiatan tersebut mendapat apresiasi dari Bapak Walikota dengan memberikan arahan surat yang ditujukan kepada para kepala OPD lingkup Pemerintah Kota Banjar untuk melaksanakan Gerakan Menurunkan Konsumsi Beras, terutama para PNS untuk menjadi pelopor dan contoh dalam upaya menurunan konsumsi beras.
Hitungan kasar bila kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Kota Banjar (jumlah penduduk dikalikan 0,3 kg/kapita) maka beras yang dihemat sebesar : 197.338 x 0,3 kg = 59.201 kg/kapita/hari atau setara dengan hasil dari 12.584 ha sawah. Sungguh luar biasa !!!. yel-yel yang selalu dikumandangkan oleh ibu Ketua Tim Penggerak PKK Kota Banjar saat mensosialisasikan pola hidup sehat. Sabisa bisa, kudu bisa, pasti bisaâ¦Yess..!! ***