Dalam sepekan dua pengemudi sepeda motor jatuh terjerat benang gelasan
Banjar, (harapanrakyat.com),- Sejak siang hingga menjelang malam, sepanjang jalur rel kereta api yang memisahkan antara wilayah Lingkungan Lemburbalong dan Jelat, Kel/Kec. Pataruman, dipenuhi sejumlah anak-anak bermain layangan.
Bahkan, saat musim layangan seperti sekarang ini, pemandangan seperti itu bukan hanya terlihat di jalur kereta api saja, tapi juga di sepanjang jalan raya. Bermain layangan di kedua tempat tersebut sering dilakukan warga, baik tua maupun muda. Padahal, lokasi yang mereka gunakan dapat membahayakan keselamatan jiwanya maupun orang lain.
Arul (15), warga Lingkungan Jelat, mengatakan, menerbangkan layangan di jalur rel kereta api sangat mudah sebab anginnya cukup kencang. Dia mengaku tidak merasa takut meski jalur tersebut sering dilalui kereta api.
âKarena sudah biasa jadi saya tidak takut lagi. Kalau ada kereta lewat ya tinggal ke pinggir saja, dari kejauhan juga kan sudah terdengar bunyinya.,â kata Arul, Minggu (27/5).
Lain halnya dengan Septian (15), warga Puteran, Lingkungan Lemburbalong. Menurutnya, bermain layangan di pinggir jalan raya lebih asyik daripada di jalur rel kereta api. Septian dan teman-temannya biasa menerbangkan layangan di pinggir Jl. Purwanegara.
Dia juga mengakui, bahwa memang pernah ada pengendara sepeda motor yang terjerat benang gelasan layangan saat melintas di jalan tersebut. âTapi itu bukan terjerat benang yang lagi medar di pinggir jalan melainkan benang dari layangan yang putus,â kilahnya.
Septian mengatakan, bila di lingkungannya ada lokasi yang cukup luas, misalnya berupa lapangan bola, dia dan teman-temannya tentu akan memanfaatkan lapangan itu untuk medar layangan. Namun, karena fasilitas tersebut tidak ada, maka mereka pun terpaksa medar di pinggir jalan.
Sementara itu Asep (47), warga Lemburbalong, mengatakan, bagi pengemudi sepeda motor harus lebih hati-hati saat melintas di Jl. Purwanegara khususnya, umumnya di jalan yang terdapat orang sedang medar layangan.
âKadang-kadang, selain banyak yang medar di pinggir jalan, biasanya banyak pula anak-anak yang mengejar layangan putus tanpa mempedulikan kendaraan yang sedang melintas. Hal ini juga dapat membahayakan para pengemudi maupun anak-anak itu sendiri,â ujarnya.
Seperti kejadian Sabtu lalu (26/5), yakni seorang pengemudi sepeda motor terjatuh akibat lehernya terjerat benang layangan yang dipedar salah seorang warga di sekitar Jl. Purwanegara. Menurut Asep, luka yang diderita si pengemudi motor tersebut cukup parah sehingga warga setempat membawanya ke RSUD Banjar.
Bukan hanya kali itu saja, selang sepekan di jalan tersebut kejadian serupa juga pernah terjadi. Atas kejadian itu, warga sekitar, khususnya orang tua, selalu menghimbau kepada anak-anaknya supaya jangan bermain layangan di pinggir jalan maupun di jalur rel kereta api. (HND)