Kota Banjar Miliki Keunggulan Sebagai Kota Transit
Banjar, (harapanrakyat.com),- Kota Banjar memiliki keunggulan sebagai kota transit yang berada pada lintasan transportasi regional yang menghubungkan jalur trans Jawa bagian Selatan, dan terletak di wilayah perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sehingga perkembangan perekonomian Kota Banjar yang berdaya saing sangat dimungkinkan.
Hal itu dikatakan Kabid. Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjar, H. Agus Nugraha, S.Sos, M.Si., Selasa (8/5). Dengan demikian, upaya meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) melalui peningkatan daya beli masyarakat menjadi prioritas dalam pembangunan daerah.
âYang menjadi fokus untuk meningkatkan LPE melalui peningkatan daya beli masyarakat diantaranya ketenagakerjaan, yaitu penciptaan lapangan kerja, menyiapkan tenaga kerja terampil dan berjiwa enterpreneur untuk kebutuhan dalam dan luar negeri, serta perlindungan ketenagakerjaan pun harus diperhatikan,â kata Agus.
Kemudian selain itu, lanjutnya, pemerintah juga menciptakan sistem permodalan yang mudah diakses masyarakat, meningkatkan peran KUKM dan IKM, serta meningkatkan investasi.
Dengan diterimanya Satya Lencana Pembangunan dan penghargaan Bhakti Koperasi dan UMKM pada peringatan Hari Koperasi Nasional tahun 2010 kepada Kota Banjar, maka sudah menjadi kewajiban Pemkot Banjar untuk terus mengedepankan membangun sektor UMKM dan koperasi.
Pasalnya, sektor tersebut sangat berkaitan erat dengan peningkatan daya beli, penyediaan lapangan kerja, serta pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Kota Banjar.
Disamping itu, peran sektor swasta perlu terus dikembangkan dengan optimal untuk mencapai struktur perekonomian daerah yang tangguh, terutama dalam upaya meningkatkan investasi pemasaran dan promosi.
âSelanjutnya, pemberdayaan penduduk miskin dan PMKS lainnya. Penduduk miskin ini dibedakan menjadi pra sejahtera dan KS I, yaitu alasan ekonomi dan non alasan ekonomi,â ujarnya.
Dikatakan Agus, bahwa kemiskinan terjadi karena kurangnya akses masyarakat terhadap fasilitas publik seperti kesehatan, pendidikan dan layanan lainnya, serta ketatnya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan yang memadai.
Upaya lain untuk meningkatkan LPE adalah dari segi pertanian dan ketahanan pangan. Dalam mendukung visi Banjar agropolitan dengan sasaran pokok meningkatkan LPE daerah, maka difokuskan pada pembangunan pertanian dalam arti luas dengan komoditas andalan.
Selain itu, meningkatkan ketersediaan infrastruktur pendukung pengembangan agropolitan, diantaranya transpotrasi, sumber daya air, dan pembangunan irigasi di sentra produksi pertanian.
âKemudian juga infarstruktur sarana dan prasarana wilayah, yang difokuskan pada pengembangan sarana dan prasarana perhubungan, pengendalian dan pemulihan kualitas lingkungan, pemanfaatan ruang, persampahan, kemandirian energi dan kecukupan air baku, drainase, telekomunikasi serta sarana olah raga. Selain itu juga dilakukan peningkatan infrastruktur di wilayah perbatasan,â pungkas Agus. (Eva)