Kondisi ekonomi dan salah pergaulan adalah sala satu pendorong remaja/pemuda, bertindak nekad melawan hukum dan terlibat kejahatan. Banyak remaja/pemuda yang terlibat kasus kriminalitas, narkoba, minuman memabukan, menelan pil dextro dan sejenisnya, menunjukan kondisi masyarakat suatu kota dan desa, bahkan negara berarti kondisinya sakit parah.
Polisi belum berhasil menangkap pembunuh Keling alias Hendi Supriadi, korban penusukan oleh anak geng motor pada awal Maret silam. Masyarakat mempertanyakan kinerja polisi, kenapa belum berhasil menangkap pelaku pembunuhan terhadap Keling. Polisi baru bisa menangkap saksi kawan pelaku di Bandung beberapa waktu lalu.
Pekan lalu Selasa malam 1 Mei pkl 20, hampir terjadi kemarahan masyarakat warga Lingkungan Lemburbalong, Desa/Kecamatan Paturaman Kota Banjar, kampung si Keling korban penusukan salah satu anak geng motor. Tiba-tiba disatroni berandalan motor, melempar batu kepada anak kampung Lingkungan Lemburbalong yang sedang nongkrong malam itu. Berandalan itu mengucapkan kata-kata kasar menantang.
Peristiwa tersebut tak lama menyebar ke warga lingkungan Lemburbalong, berandalan motor pun dikejar warga dan lari tunggang langgang. Khawatir ada pembalasan serangan dari berandalan motor, membikin warga lingkungan Lemburbalong dan lingkungan tetangga Jelat dan Jadimulya bersiaga penuh malam itu dan melakukan sweeping terhadap geng motor.
Kejadian malam itu tak ada korban, polisi segera turun tangan mengamankan agar situasi tetap kondusif. Lingkungan Lemburbalong dan sekitarnya dijaga dan diawasi polisi. Permintaan masyarakat, polisi harus secepatnya mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan si Keling alias Hendi. Si pelaku sampai peristiwa Selasa malam pekan lalu dan pekan ini belum berhasil diungkap polisi, ancaman berandalan motor itu diduga ada kaitannya dengan kasus pembunuhan si keling.
Berandalan motor itu, seperti menantang maklumat yang dikeluarkan Polreskot Banjar dan fatwa MUI Banjar yang menyebutkan geng motor âHaram hukumnyaâ dan akan membikin keributan dan huru-hara khususnya di Kota Banjar. Yang membikin masyarakat resah, tegasnya polisi harus berani membubarkan gerombolan geng motor. Jangan hanya dibatasi sampai pkl 24.00, gerombolan geng motor harus bubar. Polisi Kota Banjar harus membikin efek jera tindakan kepada geng motor, sesuai norma hukum yang berlaku.
Peristiwa kontra geng motor, akibat terbunuhnya prajurit marinir di Jakarta meresahkan masyarakat di seantero negeri ini. Korban berjatuhan dengan perilaku keganasan, sampai pada orang-orang yang tak ada kaitannya dengan geng motor mati sia-sia. Akibat dari perilaku sekelompok orang di negeri ini berperilaku seperti bar-bar, mengamuk kerasukan setan bertindak dulu urusan belakang.
Geng motor BRIGEZ di Garut, yang disebut Panglima Geng Motor Brigez masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang) karena melakukan kegiatan kriminalitas di door! Polisi Garut. Geng motor ini tidak hanya melakukan perampasan motor dan benda berharga lainnya, bahkan mereka melakukan membunuh korbannya tanpa beban. Bahkan memperkosa sesama anggota geng motor perempuan dalam perpeloncoan untuk gabung dengan berandalan Brigez, mereka lakukan sungguh bejat moral mereka.
Geng motor Brigez, menyebar ke wilayah Priangan timur di Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar. Diduga pelaku pembunuhan si Keling pun anggota geng motor ini, bahkan mereka juga melakukan aksi vandalisme di berbagai tempat.
Mengatasi berandalan motor, bukan hanya tanggung jawab polisi saja. Tapi masyarakat juga harus ikut berperan aktif, dengan cara mulai dari kalangan keluarga yang salah satu anggota keluarganya menjadi berandalan motor harus dicegah dengan memberikan pemahaman yang normatif. Bahwa kegiatan berandalan motor itu tidak baik membikin resah masyarakat, dari desa/kelurahan/lingkungan/dusun sampai RW/RT pun ikut mensosialisasikan akan perilaku anak muda yang terlibat berandalan apapun di daerahnya.
Kita tak punya banyak waktu, untuk terus meratapi gejala absennya negara pada saat masyarakat membutuhkannya. Aparat keamanan hendaknya bekerja keras, mengungkap siapa yang menewaskan korban kejahatan yang dilakukan berandalan motor. Sekaligus membongkar siapa yang bermain api di belakang berandalan-berandalan ini, karena mereka ini berandalan motor ada kaitannya dengan narkoba dan lain-lain. Umumnya mereka berlaga dengan tanpa kontrol kerena pengaruh obat-obatan yang memabukan, seperti preman-preman bila akan beraksi pasti mabuk dulu. Penegakan hukum ini merupakan proses yang tak boleh libur barang sedetikpun, sekalipun pada dini hari, maupun diakhir pekan.