Ciamis, (harapanrakyat.com),- Jalur Kereta Api (KA) Banjar-Cijulang sepanjang kurang lebih 82 kilometer, rencananya akan kembali diaktifkan. Hal itu tertuang dalam Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kab. Ciamis tahun 2011-2031. Bahkan, Pemkab. Ciamis dan DPRD bakal mengesahkan rancangan tersebut pada pekan ini, (2/5) 2012.
Tentunya, masyarakat di wilayah Ciamis selatan menyambut gembira rencana tersebut. Soalnya, jalur KA yang menghubungkan stasiun Banjar dan Cijulang itu akan disertai dengan penggiatan kembali Stasiun Banjarsari, Padaherang, Kalipucang, Ciputra Pingan, Pangandaran, dan Parigi.
âKami sangat gembira mendengar hal itu. Pengaktifan jalur KA Banjar-Cijulang, tentunya akan berdampak pada aktivitas ekonomi, pertanian, perkebunan, pariwisata dan pendidikan,â kata Warino, petani kakao asal Padaherang, Senin (30/4).
Menurut dia, dengan demikian, jalur KA Banjar-Cijulang tersebut akan menjadi pilihan moda transportasi murah untuk mengangkut hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Termasuk, bisa juga dimanfaatkan untuk kebutuhan sektor pendidikan dan pariwisata.
Lebih lanjut, Warino mengungkapkan, berkaitan dengan pariwisata, banyak panorama bukit, gunung dan pantai di Ciamis Selatan, yang akan dilalui jalur ini. Apalagi jalur KA Banjar-Cijulang, memiliki tiga terowongan, yakni terowongan Wihelmina (1.116 m), terowongan Hendrik (100 m), Terowongan Juliana (250 m), serta jembatan KA Cikacepit (1.250 m).
âJika jalur yang dibangun oleh Pemerintah Belanda itu dihidupkan kembali, masyarakat bisa bernafas lega, karena mereka bisa memiliki alat transportasi murah dan nyaman. Selain itu, pembukaan jalur KA ini juga pastinya akan berdampak aktivitas ekonomi,â ungkapnya.
Senada dengan itu, Cading, petani asal Kec. Parigi, Senin (30/4), menilai langkah rencana menghidupkan kembali jalur KA Banjar-Cijulang oleh Pemerintah harus disambut dengan baik.
âKami menilai, hal itu bisa menjadi pendorong ekonomi warga. Alasannya, moda transportasi kereta api bisa dijadikan alat pengangkut, untuk mendistribusikan hasil bumi dengan harga yang cukup terjangkau oleh masyarakat,â tuturnya.
Tidak hanya itu, Kasmidin, guru SD di Cimerak, mengatakan, menghidupkan kembali jalur KA Banjar-Cijulang akan sangat memperngaruhi kehidupan warga di wialayah Ciamis selatan.
âApalagi sejarahnya, jalur tersebut menjadi tulang punggung perekonomian Kab. Ciamis dan sekitarnya. Pastinya, upaya menghidupkan kembali jalur KA tersebut bisa membawa berkah bagi masyarakat,â katanya.
Dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun HR, menyebutkan, jalur KA Banjar-Cijulang dibangun oleh Pemerintah Belanda pada tahun 1916. Kemudian, dihentikan pada tahun 1980, karena pengoperasiannya dianggap merugikan. Selain itu juga, disebabkan tumbuhnya persaingan dari moda transpotrtasi lain.
Namun pada tahun 1997, jalur ini sempat diperbaiki dan berberapa lokomotif seperti BB300 dan D301 sempat melewati jalur tersebut. Pada tahun yang sama, jalur ditutup lagi, karena alasan krisis ekonomi yang saat itu melanda seluruh Asia. (DK)