Banjar, (harapanrakyat.com),- Peran Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM), dan Industri Kecil Menengah (IKM) sangat berpengaruh terhadap peningkatan daya beli masyarakat dan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) di suatu daerah.
Untuk itu, fasilitasi pangan industry rumah tangga (P-IRT) dan halal pada makanan olahan menjadi prioritas utama yang diprogramkan Bidang Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Diperindagkop) Kota Banjar, tahun 2012 ini.
Kepala Bidang Koperasi dan UKM Diperindagkop Kota Banjar, Drs. Usman Ansorulloh, mengatakan, kedua program tersebut tujuannya untuk meningkatkan kualitas hasil produksi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)/Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta pengembangan dalam pemasarannya.
âPada program fasilitasi P-IRT tahun ini diikuti 15 UMKM yang akan dibiayai dari APBD kota. Sedangkan, untuk program fasilitasi halal diikuti sebanyak 10 UMKM, dananya dari Kementerian Koperasi dan UKM. Selanjutnya, setelah KUKM itu mengikuti P-IRT dan halal, kita akan menggelar promosi prodak tingkat nasional di Jakarta sekitar Juli mendatang, yaitu sebelum Ramadhan,â kata Usman, saat ditemui HR di ruang kerjanya, Senin (14/5).
Lebih lanjut dia mengatakan, promosi produk juga akan dilakukan pada waktu digelarnya kegiatan Kuningan Summit di Kota Banjar, yang rencananya akan dilaksanakan sebelum bulan puasa.
Kemudian selain itu, pada saat menjelang Ramadhan nanti, sekaligus dalam rangka menyambut Hari Koperasi, pihaknya juga akan menggelar pasar murah/pasar rakyat. Sebagian barang yang dijual dalam pasar rakyat nanti adalah produk-produk UKM yang mana pembeliannya akan disubsidi pemerintah sekitar 30%-40%.
âMasih untuk UKM, kita juga akan melakukan penataan sekaligus relokasi para PKL di Langensari. Dalam penataan tersebut sebanyak 50 PKL akan mendapatkan bantuan hibah dari Kementerian Koperasi dan UKM untuk pembuatan shalter berikut tokuy, jadi bentuknya bukan berupa roda dagangan. Mudah-mudahan bisa segera terealisasikan,â ujarnya.
Tahun Ini, 3 Koperasi Akan Dibekukan Badan Hukumnya
Sedangkan untuk meningkatkan pengelolaan koperasi yang baik, kata Usman, saat ini pihaknya bekerjasama dengan Dekopinda Kota Banjar tengah melaksanakan program pelatihan dasar perkoperasian bagi pra koperasi atau masyarakat koperasi di empat kecamatan.
Namun, program pelatihan tersebut khusus diikuti oleh anggota koperasi, bukan pengurusnya. Sebab, banyak koperasi yang belum bisa berkembang, serta masyarakat yang akan mendirikan koperasi.
âPelatihan ini sedang berjalan, setiap angkatan pesertanya 65 orang dan setiap bulannya itu digelar di satu kecamatan, yakni pada April kemarin dilaksanakan di Kecamatan Banjar, dan untuk bulan ini bagian di Kecamatan Purwaharja, tepatnya hari Rabu tanggal 16 (Hari ini-Red), bertempat di Karya Ayu. Sedangkan bulan berikutnya belum dipastikan, apakah di Kecamatan Pataruman dulu atau Langensari,â paparnya.
Setelah selesai program pelatihan, diadakan pula penilaian kesehatan koperasi bagi KSP atau koperasi yang memiliki usaha unit simpan pinjam. Rencananya penilaian kesehatan koperasi mulai dilaksanakan bulan Juli mendatang.
Usman mengatakan, saat ini jumlah koperasi yang berbadan hukum mencapai 156, namun yang aktif hanya 57 koperasi saja. Tapi, dari 57 koperasi aktif, sampai saat ini baru ada 43 koperasi yang sudah melaksanakan RAT. Padahal, paling lambat RAT dilaksanakan akhir April lalu.
Dia menambahkan, rencananya tahun ini akan ada pembekuan terhadap 3 koperasi. Untuk itu pihaknya akan membentuk tim yang terdiri dari Diperindagkop, Dekopinda dan Bagian Ekonomi. Tim ini juga akan diberi SK Walikota.
âKita akan terjun langsung ke lapangan untuk menelusuri atau mendatangi setiap koperasi yang tidak aktif. Sebelum ada pembenahan, kita sudah mendapat masukan ada 3 koperasi yang akan kita bekukan badan hukumnya. Hal ini sesuai dengan UU Perkoperasian Nomor 25 Tahun 1992,â pungkas Usman. (Eva)