Siswa Tidak Lulus, Harus Mengulang Atau Mengikuti Paket C
Ciamis, (harapanrakyat.com),- Aturan teknis pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA/SMK tahun ini tampaknya sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Betapa tidak, aturan pelaksanaan UN kali ini tampak terlihat ketat dan seolah sudah disetting dengan tidak memberikan ruang kepada sekolah untuk berlaku curang. Walaupun kemungkinan kecurangan bisa saja terjadi, tetapi dengan aturan ketat ini hanya sedikit celah sekolah bisa melakukan kecurangan.
Hal itu terlihat dalam pendistribusian soal yang dikirim dari titik api (penyimpanan berkas soal) ke sekolah hanya berselang setengah jam sebelum pelaksaanaan UN berlangsung. Juga dalam pendistribusiannya, dikawal ketat oleh aparat kepolisian, dari mulai pengiriman dari titik api hingga pembukaan berkas soal di ruang ujian UN.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Ciamis, Drs. H. Hidayat Taufik, M.Pd, membenarkan hal itu. Menurutnya, aturan baru yang memperketat pelaksanaan UN, merupakan aturan yang dikeluarkan oleh Kemendiknas. â Kita hanya melaksanakan aturan dari Kemendiknas,â ujarnya, kepada HR, di ruang kerjanya, Selasa (17/4).
Menurut Taufik, aturan pelaksanaan UN yang diperketat tahun ini, merupakan tindaklanjut dari arahan Mendiknas, Mohammad Nuh, yang menginginkan UN berprestasi dengan cara kejujuran.
Taufik juga mengatakan, selain ketat dalam pendistribusian soal ke sekolah, juga ketat dalam pengiriman paket soal. Hal itu terlihat dengan tidak adanya soal cadangan dan juga paket soal dibungkus dalam amplop besar yang dilapis dengan amplop kecil didalamnya.
âJadi, jumlah soal yang dikirim ke sekolah disesuaikan dengan jumlah siswa di masing-masing sekolah. Hal itu berbeda dengan tahun kemarin, yang menyediakan soal cadangan. Selain itu, pengepakan soal ujian di lapis dalam dua amplop, sehingga akan ketahuan oleh pengawas apabila amplop soal ada yang sudah membuka. Dengan aturan seperti ini, jelas sulit untuk sekolah berlaku curang, â terangnya.
Taufik pun berharap UN SMA/SMK di Kabupaten tahun ini dapat berjalan lancar dan tidak ditemukan adanya kecurangan. â Kita sudah menghimbau dan terus memantau ke seluruh sekolah agar pelaksanaan UN di Ciamis tidak ada permasalahan, apalagi ditemukan kecurangan, â ujarnya.
Taufik juga mengungkapkan, dalam aturan UN kali ini, sama seperti tahun kemarin, yang tidak memberlakukan ujian ulangan bagi siswa yang tidak lulus. Bagi siswa yang tidak lulus menempuh UN, maka akan diberikan dua opsi, yakni mengulang lagi belajar di kelas XII atau mengikuti ujian paket C.
âArtinya, siswa harus benar-benar siap mengikuti UN, agar hasilnya memuaskan dan mendapat prestasi kelulusan, â ujarnya.
Namun begitu, Taufik mengaku optimis hasil UN SMA/SMK di Kabupaten Ciamis akan mendapat hasil yang memuaskan. Hal itu mengingat persiapan masing-masing sekolah yang dinilai cukup matang dalam mempersiapkan siswanya untuk mengikuti UN.
âSeluruh sekolah sudah mempersiapkan dari mulai menambah jam pelajalan melalui pengayaan, try out, ujian sekolah, doa bersama dan persiapan lainnya ke seluruh siswa agar mereka siap secara ilmu dan mental ketika menghadapi UN,â pungkasnya. (Bgj)