Rabu, April 16, 2025
BerandaArtikelTempe Berstandar Internasional

Tempe Berstandar Internasional

Semua orang di negeri ini mengenal tempe, sebagai teman nasi, tempe mengandung protein tinggi dibuat dari kedelai. Tempe bisa dibuat bermacam-macam hidangan, seperti mendoan, gorengan tempe, sambel tempe dan macam pelengkap menu makanan bagi orang Indonesia.

Diterimanya usulan Indonesia agar tempe memiliki standar internasional menjadi angin segar bagi kalangan industri. Mereka berkesempatan untuk menembus pasar ekspor ke sejumlah negara, terutama yang memiliki kelompok vegetarian cukup banyak. Standarisasi menjadi jaminan bagi konsumen akan kelayakan produk yang mereka konsumsi.

Usulan Indonesia tersebut diterima oleh Codex, yakni wadah bersama antara Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), dengan organisasi kesehatan dunia (WHO). Usulan tersebut disampaikan pada sidang  ke-34 Codex di Geneva, Swiss, 4-9 Juli 2011.

Sejak itu, standarisasi internasional untuk tempe pun disiapkan. Indonesia menjadi salah satu negara yang ditugasi sebagai tim penyusun standarisasi. Sampai saat ini, standarisasi internasional itu masih terus digodok. Badan Standarisasi Nasional, sebagai tim yang terlibat, menyatakan standar internasional dibuat secara bertahap. Pertama untuk kawasan Asia Pasifik, setelah itu baru melebar ke kawasan Eropa, Afrika, dan kawasan lainnya. Poin-poin penting dalam standar tempe adalah mengenai kualitas, daya tahan, dan kandungan tempe.

Untuk tataran lokal sebenarnya sudah ditetapkan standar nasional Indonesia (SNI) untuk tempe sejak Oktober 2009. Kode SNI-nya adalah SNI-3144:2009. Dalam standar tersebut, tempe kedelai didefinisikan sebagai produk yang diperoleh dalam fermentasi biji kedelai dengan menggunakan Rhizopus sp, berbentuk padatan kompak, berwarna putih sedikit ke abu-abuan, dan berbau khas tempe.

Sayangnya, masih banyak produksi tempe yang tidak memenuhi standar tersebut. Hanya tempe berorientasi ekspor yang berusaha keras yang memenuhi standar berkualitas. Namun, standar tersebut belum tentu diterima semua negara sehingga dibutuhkan standar internasional.

Tempe yang menjadi makanan khas Indonesia juga dikonsumsi oleh masyarakat sejumlah negara, seperti Australia, Jepang, Korea, India dan Malaysia. Konsumennya sebagian besar kaum vegetarian. Trend vegetarian terus bertambah setiap tahun. Di India, misalnya jumlah vegetarian mencapai 399 juta orang, sementara di Amerika Serikat sekitar 20 juta orang.

Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Spesifikasi OPPO Find X8s Terungkap di TENAA

Pasar smartphone Android kembali digegerkan oleh keluarnya produk OPPO series terbaru yang muncul di TENAA. Produk ini diperkenalkan di Tiongkok bersama series lainnya seperti...
Pengamat Sepak Bola

Pengamat Sepak Bola Sarankan Tambah Pemain Diaspora: Supaya Siap di Piala Dunia

Mohamad Kosnaeni, salah satu pengamat sepak bola Indonesia, menyoroti kalahnya Indonesia melawan Korea Utara di ajang Piala Asia. Menurut Kosnaeni, Timnas U-17 membutuhkan pemain...
Timnas U-17

Pasca Kalah dari Korea Utara, Nova Arianto Bongkar Masalah Timnas U-17, Harus Evaluasi!

Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, mengungkap adanya evaluasi dari kekalahan saat melawan Korea Utara. Seperti kita ketahui, Timnas Indonesia kalah telak dari Timnas...
Layanan Cek Kesehatan Gratis

Warga Kota Banjar Dapat Nikmati 14 Layanan Cek Kesehatan Gratis, Begini Caranya!

harapanrakyat.com,- Dinas Kesehatan Kota Banjar, Jawa Barat, mengajak masyarakat untuk dapat memanfaatkan program layanan cek kesehatan gratis di masing-masing Puskesmas. Warga pun dapat menikmati 14...
Dapur Rumah Warga Lakbok

Diduga Lupa Matikan Tungku, Dapur Rumah Warga Lakbok Ciamis Terbakar

harapanrakyat.com,- Diduga lupa mematikan tungku usai memasak, dapur rumah warga di Dusun Sukamukti, RT 20/06, Desa Puloerang, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar...
Perampasan Perhiasan Anak Sekolah

Perampasan Perhiasan Anak Sekolah Modus Ngaku Guru Baru Marak Terjadi di Pangandaran, Waspada!

harapanrakyat.com,- Perampasan perhiasan anak sekolah dengan modus mengaku sebagai guru baru di sekolah terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Korbannya tersebar di lima Sekolah...