Ciamis, (harapanrakyat.com),- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Hepweti Ciamis berencana membuka pendaftaran , untuk PPDB (Penerimaan Peserta Didika Baru), tahun ajaran 2012/ 2013, dengan membuka tiga jurusan keahlian, yaitu, jurusan Akuntansi, Pemasaran, dan Tata Busana.
Ketua Yayasan SMK Hepweti Ciamis, Mumu Mukhtar, Senin, (23/4), menuturkan, pihaknya sudah beberapa tahun belakangan ini, membebaskan uang bangunan bagi siswa-siswa SMK Hepweti.
Selain itu, pihkanya juga menjalin kerjasama dengan sejumlah perusahan, untuk menyalurkan para lulusan SMK Hepweti. Diantara perusahaan yang sudah dijalin, antara lain, yaitu perusahaan yang bergerak di bidang Administrasi, Tekstile, kosmetik, dan bisnis.
Menurut Mumu, dalam rangka menunjang pendidikan di sekolah, pihaknya melengkapi sarana-prasarana yang memadai, seperti bangunan sekolah milik sendiri, ruang kelas ber-AC, Internet 24 jam (Hotspot), computer, leptop, Infokus, mesin industry, dan tempat praktek salon.
âLangkah itu sebagai bentuk kepedulian kami terhadap masa depan siswa. Itu juga Demi kenyamanan belajar siswa, dan menunjang kesempatan/ peluang kerja yang sesuai dengan keahlian siswa,â ungkapnya.
SMK Hepweti, lanjut Mumu, pernah masuk kedalam sepuluh besar lomba busana se- Provinsi Jawa Barat (Jabar). Dan busana itu merupakan hasil karya para siswa jurusan tata busana. Busana yang dipamerkan dalam lomba tersebut yaitu busana kerja dan busana pesta (The Siler Glamour).
Dengan visi, Menjadi Sekolah Bertaraf Internationa (SBI) pada tahun 2014, kat Mumu, SMK Hepweti akan terus berusaha untuk mencetak lulusan yang mandiri, kreatif, dan berjiwa wirausaha, sesuai dengan kebutuhan pembangunan
Sementara itu, Siska, siswa kelas X, jurusan Tata Busana, mengatakan, sangat senang bisa masuk ke SMK Hepweti. Selain tempatnya yang refresentatif , juga didukung peralatan praktek sangat memadai.
âDengan masuknya saya ke SMK Hepweti setidaknya dapat membantu beban orang tua, karena selain biayanya terjangkau, di SMK Hepweti juga tidak dibebankan uang bangunan. Dan jika lapangan pekerjaan tertutup, setidaknya saya bisa menyalurkan keahlian dengan membuka usaha secara mandiri,â pungkasnya. (DSW)