Upaya peningkatan produksi padi perlu ditingkatkan, melihat dari ketersediaan sumber daya lahan dan teknologi yang telah ada dan akan dihasilkan. Melalui pengembangan di bidang pertanian, Indonesia mempunyai peluang untuk meningkatkan produksi padi. Artinya, kalau pemerintah serius dalam mengembangkan potensi daerah.
Swasembada beras, merupakan target untuk dilaksanakan. Melihat kondisi petani yang banyak menderita gagal panen. Perlu ada kajian dan penelitian yang serius, terhadap lahan-lahan yang bisa menjadi lahan persawahan produktif yang dilengkapi dengan irigasi yang memadai.
Bagaimana kebijakan pertanian yang dibuat benar-benar tulus dan murni membangunan sektor pertanian, dengan tujuan untuk mensejahterakan semua petani dan mendorong percepatan pembangunan ekonomi. Bagaimana subsidi pertanian benar-benar dinikmati petani, bukan para pemburu rentenir alias litah darat.
Bagaimana anggaran perbaikan dan pembangunan irigasi, tidak menjadi obyek korupsi. Bagaimana anggaran pertanian, benar-benar 100 persen sampai kesasaran. Banyak sekali persoalan mendasar di sektor pertanian yang perlu ditangani.
Misalnya di Kabupaten Ciamis, Kecamatan Padaherang punya potensi dengan luas lahan sawah 3.840 hektar. Terdiri dari sawah irigasi teknis seluas 2.670 hektar, sawah irigasi pedesaan 868 hektar, dan sawah tadah hujan 302 hektar terhampar di 14 desa. Dengan panen padi setahun dua kali. Dengan hasil produksi gabah 6,5 ton perhektar, jumlah keseluruhan di Kecamatan Padaherang menghasilkan produksi padi 49,920 ton pertahun. Demikian keterangan Kurniadi, A.Md., penyuluh lapangan kontrak THL, saat dikonfirmasi HR pekan lalu.
Sebenarnya produksi padi di Kacamatan Padaherang masih bisa ditingkatkan menjadi 10 ton perhektar, bisa menghasilkan padi 499.20 ton pertahun. Asal dilakukan perbaikan dan pembangunan irigasi diprioritaskan oleh pemerintah.
Bila saja Pemerintah Kabupaten Ciamis jeli, dalam hal ini Dinas Peternakan. Sangat tersedia pakan sapi. Dari luas sawah 3.840 hektar, menghasilkan jerami sekali panen sebanyak 1.920 ton, jadi pertahun bisa menghasilkan jerami dua kali musim panen 38.400 ton pertahun. Bila jerami yang melimpah itu dimanfaatkan untuk pakan sapi, bisa memenuhi kebutuhan pakan sapi untuk 5.260 ekor sapi. Dengan asumsi kebutuhan sapi akan jerami 20 kg per ekor untuk selama satu tahun. Namun potensi yang sangat besar itu, belum banyak dimanfaatkan petani. Malahan jerami itu dibakar. Sayang sekali ?. ***