Roti Esemka. Mungkin Anda baru mendengar? Ya, roti ini merupakan hasil karya siswa SMK Negeri 1 Ciamis. Layaknya sebuah roti dipasaran, roti ini pun memiliki kemasan yang cukup rapih, dan juga memiliki cita rasa khas dengan menawarkan berbagai jenis rasa. Mulai roti rasa coklat, strawberry, pisang coklat, blue berry dan lain sebagainya.
Soal rasa, Roti Esemka ini tak kalah enak dengan roti lainnya yang ada dipasaran. Maka tak heran, meski produk buatan anak sekolah, tetapi pesanan dari luar terus berdatangan. Tak hanya membuat roti saja, siswa jurusan Tata Boga SMK Negeri 1 Ciamis ini, sesekali memproduksi makanan kue lainnya, seperti bolu, kue kik dan aneka makanan ringan lainnya.
Menurut Kepala SMK Negeri 1 Ciamis, Drs. H. Hadi Sumantoro, M.Pd, pembuatan roti, kue dan makanan ringan lainnya, awalnya hanya sekedar pelajaran praktek jurusan Tata Boga. Tetapi, setelah sekolahnya membuat terobosan agar seluruh jurusan membuat Unit Usaha, sebagai metoda pembelajaran empiris berwirausaha, akhirnya terpikir untuk memproduksi roti dengan nama Roti Esemka di jurusan Tata Boga.
“Awalnya, anak-anak jurusan Tata Boga, hanya memproduksi sekitar 50 roti per hari, sebagai ujicoba pemasaran roti tersebut. Pemasaran itu pun hanya di internal sekolah. Tetapi, setelah dipasarkan, ternyata Roti Esemka ini laku dipasaran sekolah. Akhirnya, pembuatan roti pun ditingkatkan menjadi 200 roti per hari,” ujarnya, ketika dihubungi HR, di ruang kerjanya, pekan lalu.
Setelah jumlah produksi roti ditingkatkan, lanjut Hadi, ternyata semakin laris. Bahkan, roti itu pun hingga dikenal di luar internal sekolah. “Melihat perkembangan itu, akhirnya kita coba untuk mendorong siswa Tata Boga untuk mengembangkan hasil karyanya itu ke dalam sebuah usaha professional. Kita arahkan mereka untuk bisa memenegerial usaha roti tersebut, mulai dari produksi, pemasaran hingga manajemen usahanya,” terangnya.
Hadi mengungkapkan, pihaknya mencoba menyerahkan sepenuhnya kepada siswa Tata Boga untuk menjalankan usaha Roti Esemka tersebut, namun tetap masih dibimbing dan diarahkan oleh Guru jurusan. “Ketika mereka menerima pesanan dari luar sekolah, kita mempersilahkan mereka berkembang. Kita dukung upaya siswa dalam melatih dirinya dalam berwirausaha,” imbuhnya.
Menurut Hadi, tujuan siswa Tata Boga didorong untuk memproduksi Roti Esemka, tidak sekedar mereka dilatih sehingga piawai membuat sebuah roti, tetapi yang paling penting adalah membangun jiwa eunterprener (berwirausaha) siswa agar terbiasa melakukan kegiatan usaha yang sesungguhnya.
“Kita berharap ketika lulus belajar dari sekolah ini, mereka bisa mengembangkan usaha roti sendiri, atau minimalnya bisa bekerja di perusahaan makanan atau restaurant. Jadi, kita ingin menciptakan lulusan yang siap kerja atau siap membuka lapangan usaha baru,” harapnya.
Sementara itu, menurut Asisten Guru Produktif Jurusan Tata Boga SMK Negeri 1 Ciamis, Kiki Nurhamzah, sudah dua tahun anak didiknya memulai produksi roti buatan sendiri. Setelah sambutan pasar, khusus di internal sekolah yang sangat postif, akhirnya roti karya anak didiknya diberi lebel Roti Esemka.
Kiki menambahkan, roti ini diproduksi di Ruang Tata Boga. Dari ragam rasa, Roti Esemka ini membuat jenis roti rasa Coklat, Blue Berry, Pisang Coklat, Strawberry dan lainnya.
“Dijual dengan harga Rp. 1.500,-. Pasarnya pun sudah lumayan banyak, mulai dari Intansi Pemerintah, Sekolah maupun instansi swasta dan perorangan. Bahkan pesanan partai banyak pun seperti untuk resepsi dan rapat kerap mereka terima,” ujarnya, kepada HR, di Ruang Tata Boga SMK Negeri 1 Ciamis, pekan lalu.
Kiki menjelaskan, komposisi bahan yang digunakan untuk membuat Roti Esemka ini,yakni terigu, mentega, ragi, gula pasir, susu dan telor. Mengenai resep yang digunakan, merupakan original racikan SMKN 1 Ciamis. “Maka jangan heran, kalau Roti Esemka ini memiliki rasa khas, yang tidak sama dengan roti-roti lainnya dipasaran,” imbuhnya.
Menurut Kiki, memproduksi Roti Esemka ini dengan tujuan untuk dipasarkan. Hal itu agar siswa termotivasi untuk membuat produk yang berkualitas. “Hampir 4 Kg bahan kami butuhkan setiap harinya untuk membuat 240 buah roti,”
Masih menurut Kiki, dengan fasilitas yang tersedia di Labotarium Jasa Boga SMKN1 Ciamis, seperti Oven dengan kapasitas 150 roti, memungkinkan pembuatan roti Esemka ini akan diproduksi lebih banyak lagi .
“Tergantung daya serap pasar. Kalau fasilitas dan quality control bisa kami penuhi, bahkan packaging pun kami design sedemikian rupa, bisa saja produksi roti ini dikembangkan menjadi usaha yang besar dan professional. Tetapi, tujuan kami membuat roti ini, utamanya untuk melatih siswa agar memiliki jiwa kewirausahaan,” pungkasnya.