(Hasil Rumusan Diskusi Kelompok Kunci Bersama)
Banjar, (harapanrakyat.com),- Berdasarkan rumusan hasil diskusi kelompok pada rapat koordinasi perencanaan pembangunan wilayah perbatasan Prov. Jateng – Prov. Jabar yang dilaksanakan di Kab. Kuningan, Rabu-Kamis (7-8/3), untuk bidang infrastruktur, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjar mengajukan usulan kegiatan berupa pembangunan jembatan Cijolang II, yang berlokasi di Desa Panulisan, Kab. Cilacap dan Purwaharja, Kota Banjar.
Rapat koordinasi tersebut merupakan tindaklanjut untuk melakukan kerjasama lingkup wilayah Kunci Bersama (Kab. Kuningan, Kota Cirebon, Kab. Cirebon, Kab. Ciamis, Kab. Cilacap, Kota Banjar, Kab. Brebes dan Kab. Majalengka).
Kerjasama tersebut tujuannya untuk mewujudkan pemerataan pembangunan, mengurangi kesenjangan antar daerah, dan meningkatkan cakupan serta kualitas pelayanan publik di wilayah perbatasan.
Kepala Bidang Fisik Bappeda Kota Banjar, Ir. Komarudin, mengatakan, sumber pendanaan untuk pembangunan lanjutan jembatan Cijolang II berasal dari APBN/APBD Prov. Jateng dan Jabar. Sedangkan SKPD pelaksananya adalah Kementerian PU, Bina Marga dari kedua provinsi tersebut.
âProgram kegiatan hasil kesepakatan bersama pada Rakortas Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat sebagian telah dilaksanakan atau dianggarkan pada tahun 2011, dengan sumber dana dari APBD Provinsi dan kabupaten/kota yang berbatasan,â terang Komarudin, Selasa (13/3).
Untuk itu, lanjutnya, Pemprov. Jateng dan Jabar perlu menyusun rencana design pembangunan perbatasan, sebagai upaya penyelesaian persoalan wilayah perbatasan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Hasil Rakortas menjadi prioritas penanganan kawasan perbatasan yang tertuang dalam program kegiatan pembangunan di wilayah perbatasan Jabar-Jateng tahun 2012, sesuai diskusi kelompok, dengan fokus masing-masing bidang, diantaranya bidang sosial dan pemerintahan, infrastruktur dan lingkungan hidup, serta bidang ekonomi.
Selain itu, ruang lingkup perjanjian kerjasama untuk bidang infrastruktur dan lingkungan hidup meliputi penataan ruang dan permukiman, dengan fokus koordinasi pemanfaatan ruang dan rencana tata ruang kawasan strategis Jabar-Jateng.
Kemudian lingkungan hidup, dengan fokus rehabilitasi lahan dan pengelolaan daerah aliran sungai. Untuk pengelolaan sumber daya air, dengan fokus pembangunan bendung/waduk dan normalisasi sungai, serta rehabilitasi jaringan irigasi.
âSedangkan infrastruktur jalan dan jembatan, dengan fokus pembangunan dan peningkatan jalan, serta pembangunan jembatan. Lalu perhubungan, dengan fokus pembangunan penerangan jalan umum, serta sinkronisasi fungsi dan kelas jalan,â kata Komarudin.
Dia menambahkan, pada bidang infrastruktur daerah perbatasan, selain pembangunan jembatan Cijolang II, ada beberapa usulan kegiatan pembangunan jalan yang menjadi prioritas, diantaranya Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS), peningkatan jalan Cibingbin-Banjarharja, peningkatan jalan Mandapajaya-Kota Agung, peningkatan jalan Capar-Ciangir, serta pembangunan jembatan Citanduy II yang berlokasi di Desa Tarisi dan Maruyungsari. (Eva)