Penggunaan Internet di Asia termasuk di Indonesia masih dominan bagi kebutuhan hiburan. Hanya sedikit orang yang menggunakan internet sebagai media peningkatan kecakapan Teknologi Informasi. Padahal, dari kecakapan Teknologi Informasi, bisa menciptakan suatu produk teknologi baru yang bisa diserap pasar dunia.
“Hanya 26,2 persen penggunaan internet di Asia termasuk Inedonesia yang digunakan untuk penetrasi informasi teknologi. Sisanya menggunakan internet hanya untuk sebatas hiburan. Padahal kebutuhan pasar tenaga kerja bidang IT sangat tinggi. Tugas para guru mensosialisakan ini pada murid-muridnya,” ungkap Michael, seorang pembicara dari Lembaga Multimatics Development Center, Singapura, pada Serminar International ICT (Information Comunication Technology), juga dalam rangka PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Tahun 2012-2013, di SMAN 1 Ciamis, Sabtu (17/3).
Michael menambahkan, kondisi sebaliknya terjadi di Amerika, Eropa dan Australia, dimana pengunaan Internet hampir 70 persen untuk penetrasi informasi teknologi.
“70 persen pengunaan Internet di negara tersebut untuk kebutuhan meningkatkan keterampilan Teknologi Informasi, keterampilan IT yang disertifikasi secara online pula. Mereka menggali, belajar, diberi sertifikat dan memproduksi produk IT. Atau bekerja di suatu perusahaan dengan tingkat kesejahteraan yang tinggi. Jangan takut tidak bekerja, kuncinya gapai keterampilan dan sertifikasi, ditambah bahasa. Tapi yang dominan adalah sertifikasi tanpa dengan pengalaman segudang, namun jika belum tersertifikasi bukan apa-apa,” tambahnya.
Michael mengutarakan, dengan kondisi tersebut, guru merupakan pintu pertama yang bisa mensosialisasikan pentingnya IT bagi para siswanya.
“Peluang yang sangat bagus untuk pelajar Indonesia. Meskipun secara analisa SWOT, terdapat ancaman Cyber Crime dan Hambatan berupa Pornografi. Tapi itu bisa disiasati,” ujarnya.
Dari data yang diunduh HR di situs Antara, pengguna Internet di Indonesia hingga saat ini mencapai 48 juta orang, dan diprediksi pada tahun 2015 akan terjadi lonjakan menjadi 100 juta pengguna.
Staf Ahli Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika, Henry Subiakto, di Banjarmasin, belum lama ini, menyatakan, khusus pengguna Internet wilayah Jakarta ditetapkan sebagai pengguna Internet dan Twitter terbesar di Asia. (DK)