4 SMK di Kabupaten Ciamis Ciptakan Produk Hasil Karya Siswanya
Subagja Hamara/Diki Haryanto Adjid
Slogan âSMK Bisaâ, tentunya sudah menjadi magnet âsuper ampuhâ dalam upaya menarik siswa agar melanjutkan sekolah menengah ke jalur kejuruan (SMK). Dengan daya tarik bisa mencetak tenaga handal, sehingga cepat mendapat kerja, menjadi kunci sukses sejumlah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dalam setiap tahunnya, âkebanjiranâ jumlah siswa.
Namun, yang menjadi pertanyaan, apakah seluruh SMK sudah mampu mencetak tenaga handal, baik dilihat dari dukungan fasilitas belajar, manajemen sekolah, maupun tenaga pendidik profesional? Jika dilihat kenyataan di lapangan, publik pasti menjawab belum! Pasalnya, saat ini tidak sedikit SMK yang masih minim fasilitas belajar dan minim tenaga pendidik professional. Jika begitu, apa mungkin mampu mencetak tenaga kerja handal?
Jawaban publik yang masih banyak menyangsikan janji âSMK Bisaâ, membuat sejumlah SMK berlomba untuk membuktikan diri bahwa âAkulahâ sudah mewujudkan dan memenuhi syarat sebagai âSMK Bisaâ.
Berbagai terobosan dilakukan oleh sejumlah SMK guna memenuhi syarat sebagai âSMK Bisaâ. Terobosan itu tak lain melakukan kerjasama dengan berbagai perusahaan dalam kerjasama penyaluran siswa di SMK itu menjadi tenaga kerja di perusahaan tersebut.
Selain itu, yang saat ini tengah menjadi trend SMK, yakni berlomba menciptakan sebuah karya atau produk yang diciptakan oleh siswa di SMK tersebut. Yang paling anyar dan menjadi booming di Indonesia adalah Mobil EsEmKa yang merupakan hasil rakitan siswa SMK Negeri 1 Surakarta.
Tak berselang lama dari munculnya Mobil EsEmKa, trend produk hasil karya anak SMK satu persatu bermunculan dengan menciptakan berbagai produk. Sejumlah SMK di Indonesia memperkenalkan hasil karya siswanya. Tak terkecuali sejumlah SMK di Kabupaten Ciamis.
Di Kabupaten Ciamis saja, ada 4 SMK yang melibatkan siswanya dalam menciptakan sebuah produk atau hasil sebuah penelitian. Sebut saja SMK Negeri 1 Ciamis, yang memproduksi sebuah makanan roti yang diberi merk Roti EsEmKa, SMK Negeri 2 Ciamis memproduksi komponen mobil dari bahan karet, yang akan disuplay untuk kebutuhan perakitan Mobil Nasional (Mobnas) EsEmKa di Solo Jawa Tengah.
Sementara SMK Negeri 1 Padaherang, sebagai salah satu sekolah kejuruan bidang pertambangan, juga ingin menciptakan hasil karya siswanya sesuai dengan disiplin ilmunya. Bekerjasama dengan salah satu perusahaan pertambangan, siswa SMK Negeri 1 Padaherang kini tengah melakukan eksplorasi atau penelitian tambang pasir besi di Desa Palataragung Kalipucang.
Sejumlah penelitian atau eksplorasi tambang pun sudah mereka lakukan di sejumlah daerah, mulai di pesisir laut Ciamis Selatan, hingga menyebrang ke pulau Kalimantan. Maka tak heran, siswa dari SMK Negeri 1 Padaherang, kini banyak yang sudah bekerja di perusahaan pertambangan di Kalimantan.
Selain SMK Negeri, SMK swasta di Kabupaten Ciamis pun tak mau ketingalan mengikuti trend penciptaan produk oleh siswa SMK. Seperti contoh, siswa SMK Taruna Bangsa Cijeungjing, kini tengah menciptakan sebuah mesin press jarak untuk memerah jarak menjadi minyak. Mesin buatan siswa SMK Taruna Bangsa pun, bisa dioprasikan secara manual ataupun otomatis.
Pengolahan mesin press pemerah jarak ini, baru sebatas untuk menciptakan minyak tanah menjadi bahan bakar kompor. Belum sampai menciptakan hasil perah jarak menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor. Produksi mesin press jarak ini, diciptakan oleh siswa jurusan Teknik Otomotif Kendaraan Ringan SMK Taruna Bangsa.
Menanggapi adanya beberapa SMK di Kabupten Ciamis yang sudah mampu menciptakan hasil produk sendiri, Kepala Dinas Pendidikan Ciamis, Drs. H. Akasah, M.BA melalui Kasi Kurikulum Pendidikan Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan Ciamis, Dra. Laela Maya Nurhayati, M.Sc, mengatakan, pihaknya terus mendorong langkah sejumlah SMK yang terus melakukan penciptaan produk atau keilmuan sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing
â Untuk mendorong langkah sejumlah SMK tersebut, kita terus melakukan berbagai pelatihan dan workshop ke guru-guru SMK di Kabupaten Ciamis. Selain itu, kita pun terus memberikan dukungan agar SMK yang sudah mampu menciptakan karya keilmuannya, agar terus dikembangkan. Dan juga mendorong SMK lainnya agar mengikuti langkah tersebut,â ujarnya, kepada HR, Selasa (19/3). ***